Showing posts with label SCIENCE. Show all posts
Showing posts with label SCIENCE. Show all posts

Monday, April 11, 2016

Foto-foto Aneh di Planet Mars yang Membuat Kamu Bertanya-tanya

Berikut adalah foto-foto anehdan ajaib di planet Mars yang membuat kamu bertanya-tanya.
Foto-foto Aneh di Planet Mars
Terdapat padang pasir merah muda yang begitu luas di Mars. Mars Reconnaissance Orbiter menangkap gambar ini pada bulan April 2008 di dekat Kutub Utara Mars. Para ahli percaya bintik-bintik gelap pada gambar diatas adalah pasir basah di Mars yang terbentuk dari pencairan es karbon dioksida yang disebabkan oleh musim semi Matahari.

Dibawah ini masih banyak lagi foto-foto aneh di Mars yang dipublikasikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA.
Foto-foto Aneh di Planet Mars
Foto-foto Aneh di Planet Mars
Foto-foto Aneh di Planet Mars
Foto-foto Aneh di Planet Mars
Foto-foto Aneh di Planet Mars

Saturday, April 9, 2016

BAGAIMANA SAINS MENJELASKAN NABI ISA AS LAHIR TANPA AYAH ?


Oleh Hanny Rono

Pertanyaan ini pernah tercuat pada saya dari audiens saat membahas sex education. Berulang kali saya tekankan bahwa sains bukanlah media untuk menjadikan kita merasa “Tuhan” tapi untuk lebih mengenal hingga menjadi lebih tunduk pada Tuhan dengan fenomena alam yang maha luar biasa terjadi.

Steven Spielberg melalui filmnya Jurassic Park sempat menyampaikan sebuah pesan bahwa alam akan mengatur dirinya sendiri untuk tetap bisa bertahan hidup sekalipun harus memakan banyak korban.

Dalam film itu diperlihatkan para ilmuwan yang berusaha untuk mengendalikan populasi dinosaurus dengan hanya menciptakan berjenis kelamin betina saja. Kenyataannya, karena aroganisme mereka, ternyata dinosaurus mampu bertelur tanpa perlu peran pejantan.

Dalam fakta ilmiah, diketahui lebih dari 70 spesies bahkan mungkin lebih banyak lagi hewan dan tumbuhan yang mampu untuk mereproduksi tanpa peranan sisi pejantan.

Contoh nyata yang paling dekat saja adalah Komodo. Reptilia purba ini diketahui mampu untuk bertelur sekalipun di pulau tempat ia berdiam tidak terdapat komodo pejantan, bahkan uniknya, komodo betina ini mampu mengendalikan genetikanya hingga telur-telurnya dominan berkelamin jantan untuk mengimbangi populasi di pulau tersebut di kemudian hari.

Fenomena ini dikenal sebagai Parthenogenesis yang berasal dari bahasa Yunani, Parthenos yang berarti “perawan” atau "virgin", Genesis yang berarti “penciptaan” atau "creation". Lebih hebatnya lagi ternyata Parthenogenesis beragam macamnya, terkadang situasional atau bahkan permanen.

Apakah fenomena Siti Maryam atau Maria termasuk kategori parthenogenesis ini? Kita tidak tahu, ya, kita tidak tahu pasti, wallahu ‘alam bishowab.

Bila pertanyaannya mungkinkah atau masuk akalkah atau logiskah secara sains? Jawabannya ya sangat dimungkinkan.

Tapi ketika muncul pertanyaannya mungkinkah seorang anak bisa dilahirkan tanpa seorang ayah? Saya tidak bisa menjelaskan komprehensif kepada awam karena saya sendiri tidak merekomendasikannya tanpa pendamping ahlinya, sekalipun anda bisa googling di internet mengenai topik ini. Salah satunya silahkan anda simak di laman http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/1431489.stm dan http://goo.gl/FKUbZj

Kekhawatiran saya, tanpa pendamping yang ahli dan bijak, topik ini rentan akan legitimasi kepada para gay dan lesbian atau pihak yang anti pernikahan untuk mempunyai keturunan tanpa norma agama, bahkan skenario terburuknya, anda bisa menjadi seorang atheis.

Bisa dibayangkan rusaknya psikologis anak (kalau memang terjadi) mengetahui dirinya lahir tanpa kejelasan garis keturunan, bisa mengacaukan hukum waris bagi dirinya, dan yang pasti fisiologis tubuhnya akan mengalami kecacatan atau tidak berusia panjang.

Saya sangat bersyukur bahwa Allah SWT telah menciptakan Nabi Adam as dari tanah seakan-akan Allah SWT tahu bahwa kelak pelajaran hikmah diciptakannya Nabi Isa as tanpa ayah bukannya membuat beriman malah justru akan membuat semakin jauh dari iman.

Intinya, ada alasan maha indah mengapa Allah SWT menceritakan proses penciptaan Nabi Adam as dalam al-Qur’an adalah sebagai maklumat peringatan bagi beberapa ilmuwan saat ini yang sangat tidak arif karena telah mulai berusaha menerapkan Parthenogenesis pada manusia yang hanya berakhir pada melogiskan bahwa tanpa peranan Tuhan pun mereka bisa, Subhanallahiladzim.

Image courtesy of University of Wisconsin-Madison: http://goo.gl/FKUbZj

Further reading: "Self-fertilization in human: having a male embryo without a father" - http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20452130

Friday, April 8, 2016

BEGINILAH KEHIDUPAN AJAIB ANAK BURUNG GAGAK YANG BARU MENETAS


Seorang ulama dari Suriah bercerita ttg do'a yg selalu ia lantunkan.
Ia selalu mengucapkan do'a seperti berikut ini.
( ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺯﻗﻨﺎ ﻛﻤﺎ ﺗﺮﺯﻕ ﺍﻟﺒﻐﺎﺙ )
"Allahummarzuqnaa kamaa tarzuqul bughats"
("Ya Allah, berilah aku rezeki sebagaimana Engkau memberi rezeki kpd bughats.")
Apakah "bughats" itu...?
Dan bagaimana kisahnya...?
"Bughats" anak burung gagak yg baru menetas. Burung gagak ketika mengerami telurnya akan menetas mengeluarkan anak yg disebut "bughats". Ketika sdh besar dia menjadi gagak (ghurab).
Apa perbedaan antara bughats & ghurab...?

Telah terbukti secara ilmiah, anak burung gagak ketika baru menetas warnanya bukan hitam seperti induknya, karena ia lahir tanpa bulu. Kulitnya berwarna putih.

Di saat induknya menyaksikanya, ia tdk terima itu anaknya, hingga ia tdk mau memberi makan dan minum, lalu hanya mengintainya dr kejauhan saja.

Anak burung kecil malang yg baru menetas dr telur itu tdk mempunyai kemampuan untuk banyak bergerak, apalagi untuk terbang.

Lalu bgmna ia makan dan minum...?
Allah Yang Maha Pemberi Rezeki yg menanggung rezekinya, karena Dialah yg tlh menciptakannya.
Allah menciptakan AROMA tertentu yg keluar dr tubuh anak gagak yg dpt mengundang datangnya serangga ke sarangnya. Lalu berbagai macam ulat & serangga berdatangan sesuai dengan kebutuhan anak gagak, lalu ia pun memakannya...

Masya Allah...
Keadaannya terus seperti itu sampai warnanya berubah menjadi hitam, karena bulunya sdh tumbuh.
Ketika itu barulah gagak mengetahui itu anaknya & ia pun mau memberi makannya hingga tumbuh dewasa & bisa terbang mencari makan sendiri.

Secara otomatis aroma yg keluar dari tubuhnya pun hilang & serangga2 tdk berdatangan lagi ke sarangnya.
Dia-lah Allah, Ar Raziq, Yg Maha Penjamin Rezeki...

"Kamilah yg menjamin penghapusan (rezeki) di antara mereka dalam kehidupan di dunia ini." (QS. Az-Zukhruf : 32)
Rezekimu akan mendatangimu di mana pun engkau berada, selama engkau menjaga ketakwaanmu kepada Allah Swt.

Wednesday, April 6, 2016

MAKHLUK TERKECIL YANG MEMPUNYAI KEMAMPUAN DILUAR BATAS


Oleh Dr. Hanny Rono

Pada tahun 2013 sebuah tim gabungan peneliti yang dipimpin Nora Noffke menemukan fosil bakteri pada sedimen batu di distrik Pilbara Australia yang diklaim sebagai fosil bakteri tertua yang pernah ditemukan berdasarkan perhitungan jejak karbon berusia mendekati 3,5 miliar tahun, yang berarti bakteri sudah ada 1 miliar tahun sejak bumi terbentuk, jauh sebelum ada oksigen di muka bumi.

Penemuan ini mengungkapkan daya tahan dan kemampuan bertahan hidup yang sangat tinggi dari sebuah mikroorganisme kasat mata. Kapabilitas super hebat ini tentunya dibekali oleh keahlian dan kecerdasan intelejensia super yang ada di dalam tubuh mereka. Beberapa penelitian sudah membuktikan eksistensi kecerdasan intelenjensia dari bakteri ini, di antaranya:

KEMAMPUAN ADAPTASI SUPER FLEKSIBEL

Hasil studi tahun 2013 oleh Michael Y. Pavlov dan Mans Ehrenberg dari Uppsala Universitet, Swedia, mengungkapkan bakteri punya kemampuan adaptasi yang tinggi dan cepat dengan perubahan lingkungan di sekitarnya baik perbedaan komposisi ketersediaan nutrisi yang ada di sekitarnya ataupun lingkungan hidupnya yang berubah secara ekstrim drastis.

Studi ini menyebutkan, bakteri punya kemampuan untuk menyesuaikan kadar enzim protein di tubuhnya dengan kondisi nutrisi di sekitarnya dengan cepat. Oleh karena itu tidaklah aneh bila kita akan menemukan ada bakteri yang mampu hidup di lingkungan yang bersuhu yang panas seperti kawah gunung atau kutub terdingin sekalipun.

KEMAMPUAN DESAIN ULANG DNA SECARA MANDIRI

Hasil studi tahun 2014 oleh tim peneliti dari Monash University, AS, menemukan perilaku bakteri mengubah struktur DNA diri mereka sendiri untuk menghindari kematian karena dehidrasi ketika menghadapi perubahan lingkungan yang ekstrim.

Bahkan mereka mampu untuk “menghindar” dari deteksi sistem imun tubuh dengan mengubah cara struktur protein dalam tubuhnya sendiri. Ketika seseorang terkena infeksi, protein tertentu yang dinamakan antigen biasanya mengeluarkan sinyal peringatan kepada sistem imun tubuh untuk segera menghancurkan infeksi tersebut.

Hasil penelitian tahun 2014 oleh Daniel A. Fox dari University of Virginia, AS. Penelitian ini menyebutkan bakteri Neisseria meningitidis penyebab penyakit meningitis dan sepupunya, Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit gonorrhea, diketahui mampu menghindari deteksi antigen dalam sistem imun tubuh kita. Bahkan salah satu varian dari bakteri Neisseria gonorrhoeae sudah mencapai status “Superbugs” yang menjadi tahan terhadap obat.

KEMAMPUAN BERTAHAN DARI ANTIBIOTIK

Tahun 2013 tim peneliti dari Hebrew University yang dipimpin oleh Gadi Glaser dan Nathalie Balaban, menyingkap bukti mekanisme beberapa jenis bakteri yang tahan banting (persistent bacteria) dari serangan antibiotik.

Ketika antibiotik diberikan kepada bakteri-bakteri ini, tubuh mereka mengeluarkan Toxin HipA yang diinterpretasikan sebagai “sinyal fase kelaparan”, sinyal tersebut memicu bakteri untuk melakukan semacam hibernasi atau mati suri. Kondisi terus berlangsung hingga pengobatan antibiotik berangsur-angsur hilang atau selesai, setelah itu mereka pun bangkit kembali untuk melanjutkan aktivitas berbahayanya.

Penemuan mengejutkan lainnya terjadi pula dalam penelitian yang dilakukan oleh Kristoffer S. Winther dari Aarhus University, Denmark, pada tahun 2013, yang menyebutkan ketika pengobatan antibiotik diberikan pada bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC, mereka merespon dengan menghasilkan toxin VapC20 yang selintas seperti aksi bunuh diri.

Toxin ini menyebabkan rusaknya pabrik protein Ribosom dalam tubuh mereka, kondisi ini menyebabkan antibiotik tidak mampu menyerang bakteri ini karena kondisi Ribosom yang sudah rusak. Segera setelah antibiotik hilang, bakteri ini pun dengan pintar memproduksi kembali Ribosomnya untuk kembali beraktivitas.

FITUR JAM BIOLOGIS DALAM TUBUH BAKTERI

Bagaimana bisa bakteri mengatur waktu siklus hidupnya dalam bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan ekstrim mereka, jawabannya ada pada jam biologis dalam tubuh mereka.

Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam penelitian pada tahun 2014 oleh Ofer Fridman dari Hebrew University of Jerusalem, bahwa bakteri-bakteri mampu berevolusi dalam sehari bahkan hitungan jam ketika dihadapkan pada serangan antibiotik. Saat antibiotik diberikan setiap 3, 5 dan 8 jam, pada masing-masing populasi bakteri, irama evolusi mereka pun mengikuti periode pemberian antiobiotik tersebut.

PENTINGNYA BELAJAR DARI BAKTERI

Fenomena super bakteri ini setidaknya dapat menjelaskan beberapa hal kepada kita:
• Bahwa penyakit baru akan selalu ada setiap waktu di setiap jamannya, sehingga penting untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw bahwa bersih itu ibadah;
• Dapatlah dimengerti mengapa usia manusia semakin menyusut dari 900 tahun hingga rata-rata hidup 60 tahun, oleh karena itu kita sebagai umat akhir jaman harus bisa menjadi insan yang bisa berprestasi setaraf dengan insan yang hidup 900 tahun beribadah;
• Salah satu kunci penting keberhasilan bakteri adalah “BERPUASA”, yang dengan puasa tersebut, mereka bisa bersabar untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Inilah bukti mikro manfaat berpuasa bagi tubuh;
• Kunci sukses lainnya dari bakteri adalah “BELAJAR”, yang dengan selalu belajar tersebut, mereka selalu sukses beradaptasi dengan berbagai macam kondisi lingkungan. Inilah bukti pentingnya bagi kita untuk terus belajar hingga ke liang kubur.

SUMBER:
• Nora Noffke, Daniel Christian, David Wacey, Robert M. Hazen. Microbially Induced Sedimentary Structures Recording an Ancient Ecosystem in theca.3.48 Billion-Year-Old Dresser Formation, Pilbara, Western Australia. Astrobiology, 2013. http://goo.gl/cwH4VZ
• Pavlov, M.Y & Ehrenberg, M. Optimal control of gene expression for fast proteome adaptation to environmental change. PNAS, December 2013. http://goo.gl/YrI3eY
• Monash University . 2014. ‘Clever’ DNA may help bacteria survive. http://goo.gl/YhRI5b
• Daniel A. Fox, Per Larsson, Ryan H. Lo, Brett M. Kroncke, Peter M. Kasson, Linda Columbus. Structure of the Neisserial Outer Membrane Protein Opa60: Loop Flexibility Essential to Receptor Recognition and Bacterial Engulfment. Journal of the American Chemical Society, 2014. http://goo.gl/eHwWxM
• Hebrew University of Jerusalem. 2013. Researchers have breakthrough on how persistent bacteria avoid antibiotics. http://goo.gl/qXUTrO
• Kristoffer S. Winther, Ditlev E. Brodersen, Alistair K. Brown, Kenn Gerdes. VapC20 of Mycobacterium tuberculosis cleaves the Sarcin–Ricin loop of 23S rRNA. Nature Communications, 2013. http://goo.gl/5Vgp8I
• Ofer Fridman, Amir Goldberg, Irine Ronin, Noam Shoresh, Nathalie Q. Balaban. Optimization of lag time underlies antibiotic tolerance in evolved bacterial populations. Nature, 2014. http://goo.gl/AC6IlO
• Image courtesy by NIH/NIAID

RAYAP MAMPU MENDETEKSI DEPOSIT BATU MULIA

Oleh : Dr Hanny Rono

Suplemen bagi yang demam batu akik, 2000 tahun yang lalu sejarawan Yunani, Herodotus, pernah menceritakan bahwa di sekitar perbatasan Persia dan India terdapat semut raksasa yang membawa kerikil emas ke permukaan setiap kali mereka menggali terowongan bawah tanah untuk sarang mereka.

Sejak tahun 1970-an sarang rayap dan semut banyak diburu ilmuwan sebagai bahan penelitian untuk mendeteksi cadangan deposit mineral dan batu mulia di sekitarnya dengan cara mengobservasi jejak mineral seperti Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Magnesium (Mg), Kalium (K), dll, pada tubuh rayap dan kerikil-kerikil sarang rayap.

Biasanya rayap mampu untuk menggali 5-10 meter ke dalam tanah kemudian mengeluarkannya ke permukaan. Kerikil-kerikil inilah yang kemudian diobservasi kandungan mineralnya sehingga bisa diketahui seberapa besar deposit mineral atau batu mulia di bawah sarang rayap tersebut.

Ketika di Afrika para rayap tersebut dimanfaatkan untuk survey penambangan tembaga, berbeda di Australia, rayap dijadikan indikator kandungan deposit emas di sekitar sarang rayap tersebut. Peneliti Australia, Dr. Aaron D. Stewart, sejak tahun 2012 telah mengobservasi jejak unsur Aurum (Au) pada tubuh rayap Tumulitermes tumuli dan kerikil-kerikil pada sarang mereka untuk mendeteksi deposit emas di Moolart Well Australia.

Bisa dibayangkan manfaat observasi mineral pada rayap dan semut ternyata bisa mengefisiensi biaya survey geologi mineral. Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu menjaga kelestarian mahluk hidup yang darinya terkadang kita bisa merasakan manfaatnya secara langsung.

Source: Dr. Aaron D. Stewart - “Source of anomalous gold concentrations in termite nests, Moolart Well, Western Australia: implications for exploration” - http://goo.gl/PPwElx

DESAIN CANGGIH JAM BIOLOGIS TUBUH KITA


Dalam tubuh kita terdapat Circadian Rythm (Ritme Sirkadian) sebuah jam biologis yang bekerja secara mandiri dan siklusnya setiap 24 jam sekali, ia berperan mengatur kapan kita tidur dan bangun, kapan hormon-hormon diproduksi, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan periodik waktu biologis. Jadi bila Ritme Sirkadian dalam tubuh kita mengalami gangguan atau kerusakan akan berdampak besar terhadap performa tubuh bahkan mungkin akhir hidup kita.

Bagi kalangan muslim Ritme Sirkadian seharusnya bukanlah hal yang baru karena Al-Quran telah banyak sekali menyinggungnya yang di antaranya termaktub dalam QS. al-An’aam 60:

“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.”

Ritme Sirkadian punya kemampuan untuk beradaptasi otomatis menyetel ulang dirinya sendiri siklus 24 jamnya di tempat baru ketika kita bepergian ke lokasi yang berbeda zona waktu. Jadi Jet Lag bisa dikatakan sebagai salah satu proses pembelajaran bagi Ritme Sirkadian dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Umumnya, aspek cahaya matahari menjadi input masukan utama untuk menyetel ulang Ritme Sirkadian dalam tubuh kita bilamana diperlukan. Bila cahaya tidak tersedia, terdapat aspek lain yang menjadi tumpuan dalam setel ulang Ritme Sirkadian seperti temperatur suhu, asupan makanan, formulasi kimia tertentu, dan interaksi sosial.

Jadi Ritme Sirkadian tubuh kita sudah didesain dengan sempurna bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan bila aspek cahaya matahari tidak tersedia, oleh karena itu sekalipun mata kita buta hal itu tidak akan berpengaruh besar terhadap kemandirian siklus Ritme Sirkadian dalam tubuh kita.

Kemampuan adaptasi Ritme Sirkadian inilah yang bisa menjelaskan bagaimana bisa suku Inuit (Eskimo) bisa hidup di kutub utara yang notabene matahari terbit dan terbenam setiap 1 tahun sekali di mana dalam siklus 24 jamnya terkadang siang atau malam terus-menerus seperti pada rekaman video di https://www.youtube.com/watch?v=ZZcafg-meJA.

Begitu pula bila kita berada di stasiun orbiter luar angkasa internasional ISS yang melaju dengan kecepatan 17.000 mil per jam di mana kita akan melihat matahari terbit dan terbenam setiap 90 menit sekali yang berarti dalam 24 jam terjadi 16 kali matahari terbit dan terbenam. Sekalipun begitu para astronot tetap mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut karena mereka sebagai manusia telah dianugerahi Allah SWT berupa Ritme Sirkadian yang didesain dengan begitu sempurnanya.

KEAJAIBAN MATA YANG BUTA BISA MENGEMBALIKAN PENGLIHATAN DARI DIRINYA SENDIRI


Oleh : Dr Hanny Rono

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” [QS. Yaasiin 36]

Lingkup kata Azwaja (berpasangan) dalam ayat tersebut berlaku untuk semua mahluk ciptaan-Nya, dapat bersifat saling mendukung komplementari ataupun berlawanan. Dalam sain medis, ayat ini sebenarnya punya keterkaitan erat dengan hadits-hadits yang menegaskan bahwa setiap penyakit itu ada obatnya (kecuali tua) sekaligus ayat ini telah memberi inspirasi di mana kita bisa mencari “obatnya” ternyata tidak jauh dari sumbernya. Wallahu’alam...

Sejak penemuan kapabilitas Stem Cell (sel induk/sel punca) oleh John B. Gurdon dan Shinya Yamanaka tahun 2012 silam, sain medis mulai memanfaatkan sel induk ini untuk perbaikan atau penyembuhan organ-organ yang rusak atau malfungsi.

Tahun 2012, Ílida Ortega Asencio bersama tim peneliti dari University of Sheffield berhasil merakit sebuah media berupa cincin piringan yang berisi deposit stem cell untuk direkatkan pada kornea mata yang rusak. Seiring dengan sifat yang mudah melebur dari cincin tersebut, deposit stem cell diharapkan akan berkembang biak menggantikan sel-sel pada kornea yang rusak untuk membantu mengembalikan penglihatan (http://goo.gl/MDcM89).

Tahun 2013, Brittany Fraser bersama tim peneliti dari University of Alberta (http://goo.gl/9CwvC8) menemukan potensi stem cell ikan tropis Zebra punya kemampuan meregenerasi dirinya sendiri sel-sel photoreceptor penglihatannya. Temuan ini membuka peluang untuk meregenerasi retina mata kita yang rusak dengan merangsang stem cell dalam retina untuk memperbaiki dengan mandiri.

Tahun 2014, Xiaoli Chen bersama tim peneliti dari University of Southampton (diikuti pada tahun yang sama oleh Sayan Basu dari University of Pittsburgh Schools of the Health Sciences) pada jurnal ilmiahnya (http://goo.gl/o1QnHb) berhasil membiakkan stem cell secara in vitro (laboratorium) yang diambil dari corneal limbus pada penderita buta permanen. Temuan Chen ini mengawali usaha pengembalian penglihatan bersumber pada mata yang buta itu sendiri. Mereka berhasil mengembangbiakkan dan mengarahkan stem cell dari penderita untuk bertransformasi menjadi sel-sel yang dapat menggantikan sel-sel yang rusak pada kornea mata.

Keuntungan besar mengambil sumber stem cell dari organ mata penderita buta permanen itu sendiri adalah dapat meminimalisir kemungkinan penolakan dan komplikasi sebagaimana yang ditemui dalam operasi cangkok organ karena sumber stem cell adalah dari penderita itu sendiri.

Penelitian-penelitian stem cells dalam rangka perbaikan dan pengembalian penglihatan tersebut telah memperkuat firman Allah SWT bahwasannya setiap penyakit itu ada obatnya dan dapat ditemukan tidak jauh dari sumber penyakit itu sendiri. Wallahu’alam bishowab

Sumber:
Ílida Ortega et al. - "Combined microfabrication and electrospinning to produce 3-D architectures for corneal repair” - http://goo.gl/MDcM89
Brittany Fraser et al. - "Regeneration of Cone Photoreceptors when Cell Ablation Is Primarily Restricted to a Particular Cone Subtype” - http://goo.gl/9CwvC8
Xiaoli Chen et al. - "Adult Limbal Neurosphere Cells: A Potential Autologous Cell Resource for Retinal Cell Generation” - http://goo.gl/o1QnHb
Sayan Basu et al. - "Human limbal biopsy-derived stromal stem cells prevent corneal scarring” - http://goo.gl/MncHbu
Image courtesy of GovEd Communications

Tuesday, April 5, 2016

Siwak, Kayu Ajaib Penguat Gigi


Penggunaan alat-alat kebersihan mulut telah dimulai semenjak berabadabad lalu. Manusia terdahulu menggunakan alat-alat kebersihan yang bermacam-macam seiring dengan perkembangan sosial, teknologi dan budaya.

Beraneka ragam peralatan sederhana dipergunakan untuk membersihkan mulut mereka dari sisa-sisa makanan, mulai dari tusuk gigi, batang kayu, ranting pohon, kain, bulu burung, tulang hewan hingga duri landak. Diantara peralatan tradisional yang mereka gunakan dalam membersihkan mulut dan gigi adalah kayu siwak atau chewing stick. Kayu ini walaupun tradisional, merupakan langkah pertama transisi/peralihan kepada sikat gigi modern dan merupakan alat pembersih mulut terbaik hingga saat ini.

Miswak (Chewing Stick) telah digunakan oleh orang Babilonia semenjak 7000 tahun yang lalu, yang mana kemudian digunakan pula di zaman kerajaan Yunani dan Romawi, oleh orang-orang Yahudi, Mesir dan masyarakat kerajaan Islam. Siwak memiliki nama-nama lain di setiap komunitas, seperti misalnya di
Timur Tengah disebut dengan miswak, siwak atau arak, di Tanzania disebut miswak, dan di Pakistan dan India disebut dengan datan atau miswak.

Penggunaan chewing stick (kayu kunyah) berasal dari tanaman yang berbedabeda pada setiap negeri. Di Timur Tengah, sumber utama yang sering digunakan adalah pohon Arak (Salvadora persica), di Afrika Barat yang digunakan adalah pohon limun (Citrus aurantifolia) dan pohon jeruk (Citrussinesis). Akar tanaman Senna (Cassiva vinea) digunakan oleh orang Amerika berkulit hitam, Laburnum Afrika (Cassia sieberianba) digunakan di Sierre Leone serta Neem (Azadirachta indica) digunakan secara meluas di benua India.

Meskipun siwak sebelumnya telah digunakan dalam berbagai macam kultur dan budaya di seluruh dunia, namun pengaruh penyebaran agama Islam dan penerapannya untuk membersihkan gigi yang paling berpengaruh. Istilah siwak sendiri pada kenyatannya telah umum dipakai selama masa kenabian Nabi Muhammad yang memulai misinya sekitar 543 M. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Seandainya tidak memberatkan ummatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan
sholat (dalam riwayat lain : setiap akan berwudhu’).” Nabi memandang kesehatan dan kebersihan mulut adalah penting, sehingga beliau senantiasa menganjurkan pada isterinya untuk selalu menyiapkan siwak untuknya hingga akhir hayatnya.

Siwak terus digunakan hampir di seluruh bagian Timur Tengah, Pakistan, Nepal, India, Afrika dan Malaysia, khususnya di daerah pedalaman. Sebagian besar mereka menggunakannya karena faktor religi, budaya dan sosial. Ummat Islam di Timur Tengah dan sekitarnya menggunakan siwak minimal 5 kali sehari disamping juga mereka menggunakan sikat gigi biasa. Penelitian yang dilakukan oleh Erwin dan Lewis (1989) menyatakan bahwa pengguna siwak memiliki relativitas yang rendah dijangkiti kerusakan dan penyakit gigi meskipun mereka mengkonsumsi bahan makanan yang kaya akan karbohidrat.

Morfologi dan Habitat Tanaman Siwak

Siwak atau Miswak, merupakan bagian dari batang, akar atau ranting tumbuhan Salvadora persica yang kebanyakan tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia dan Afrika. Siwak berbentuk batang yang diambil dari akar dan ranting tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon arak adalah pohon yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, berdiameter lebih dari 1 kaki. Jika kulitnya dikelupas berwarna agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna cokelat dan bagian dalamnya berwarna putih. Aromanya seperti seledri dan rasanya agak pedas.

Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Kata siwak sendiri berasal dari bahasa arab ‘yudlik’ yang artinya adalah memijat (massage). Siwak lebih dari sekedar sikat gigi biasa, karena selain memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walaupun di bawah tekanan yang keras, siwak juga memiliki kandungan alami antimikrobial dan antidecay system (sistem antipembusuk). Batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara
tepat dan dapat mengikis plak pada gigi. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.

Kandungan Kimia Batang Kayu Siwak

Al-Lafi dan Ababneh (1995) melakukan penelitian terhadap kayu siwak dan melaporkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri, mengikis plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, meliputi :

- Antibacterial Acids, seperti astringents, abrasive dan detergent yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi, menghentikan pendarahan pada gusi. Penggunaan kayu siwak yang segar pertama kali,
akan terasa agak pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard yang merupakan substansi antibacterial acid tersebut.

- Kandungan kimiawi seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluorida, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimetilamin, Salvadorin, Tannin dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.

- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, yang dapat menyegarkan mulut dan menghilangkan bau tidak sedap.

- Enzim yang mencegah pembentukan plak yang merupakan penyebab radang gusi dan penyebab utama tanggalnya gigi secara prematur.

- Anti Decay Agent (Zat anti pembusukan) dan Antigermal System, yang bertindak seperti Penicilin menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah terjadinya proses pembusukan. Siwak juga turut merangsang produksi saliva, dimana saliva sendiri merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.

Menurut laporan Lewis (1982), penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida, fluor, trimetilamin dan resin. Kemudian dari hasil penelitian Farooqi dan Srivastava (1990) ditemukan silika, sulfur dan vitamin C. Kandungan kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut dimana trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan gusi. Klorida bermanfaat untuk menghilangkan noda pada gigi, sedangkan silika dapat
bereaksi sebagai penggosok. Kemudian keberadaan sulfur dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas, adapun fluorida berguna bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya karies dengan memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap asam yang dihasilkan oleh bakteri.

Siwak sebagai zat antibakterial

El-Mostehy dkk (1998) melaporkan bahwa tanaman siwak mengandung zat-zat antibakterial. Darout et al. (2000) Melaporkan bahwa antimikrobial dan efek pembersih pada miswak telah ditunjukkan oleh variasi kandungan kimiawi yang dapat terdeteksi pada ekstraknya. Efek ini dipercaya berhubungan dengan tingginya kandungan Sodium Klorida dan Pottasium Klorida seperti salvadourea dan salvadorine, saponin, tannin, vitamin C, silika dan resin, juga cyanogenic glycoside dan benzylsothio-cyanate. Hal ini dilaporkan bahwa komponen anionik alami terdapat pada spesies tanaman ini yang mengandung agen antimikrobial yang melawan beberapa bakteri. Nitrat (NO3-) dilaporkan mempengaruhi transportasi aktif porline pada Escherichia coli seperti juga pada aldosa dari E. coli dan Streptococcus faecalis. Nitrat juga mempengaruhi transport aktif oksidasi fosforilasi dan pengambilan oksigen oleh Pseudomonas aeruginosa dan Stapyhylococcus aureus sehingga terhambat.

Menurut hasil penelitian Gazi et al. (1987) ekstrak kasar batang kayu siwak pada pasta gigi yang dijadikan cairan kumur, dikaji sifat-sifat antiplaknya dan efeknya terhadap komposisi bakteri yang menyusun plak dan menyebabkan penurunan bakteri gram negatif batang.

Penyusun (2005) di dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Serbuk Kayu Siwak (Salvadora persica) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans Dan Staphylococcus aureus Dengan Metode Difusi Lempeng Agar” menemukan bahwa ekstrak serbuk kayu siwak bersifat antibakterial sedang terhadap bakteri S. mutans dan S. aureus.

Siwak sebagai “oral cleaner device” (alat pembersih mulut) Siwak sangat efektif sebagai alat pembersih mulut. Almas (2002) meneliti perbandingan pengaruh antara ekstrak siwak dengan Chlorhexidine
Gluconate (CHX) yang sering digunakan sebagai cairan kumur (mouthwash) dan zat anti plak pada dentin manusia dengan SEM (Scanning Electron Microscopy).

Almas melaporkan bahwa 50% ekstrak siwak dan CHX 0,2% memiliki efek yang sama pada dentin manusia, namun ekstrak siwak lebih banyak menghilangkan lapisan noda-noda (Smear layer) pada dentin.

Sebuah penelitian tentang Periodontal Treatment (Perawatan gigi secara berkala) dengan mengambil sampel terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para peneliti dari King Abdul Aziz University Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal Treatment untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada treatment yang harus diberikan kepada masyarakat di negara lain, hal ini mengindikasikan rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap Periodontal Treatment.

Penelitian lain dengan menjadikan serbuk (powder) siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran serbuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kesehatan gigi secara sempurna adalah dengan menggunakan pasta gigi dengan butiran-butiran serbuk siwak, karena butiran-butiran serbuk siwak tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Hal ini yang mendorong perusahaan-perusahaan pasta gigi di dunia menyertakan serbuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO (World Health Organization) turut menjadikan siwak sebagai salah satu komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan.

STANDAR TERLEMAH DALAM QUR'AN ADALAH YANG TERKUAT BAGI MANUSIA


Oleh : Dr Hanny Rono

“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” [QS. 29. al-Ankabuut 29:41]

Ayat tersebut dengan terang menyebutkan bahwa standar terlemah kekuatan konstruksi adalah jaring laba-laba. Tapi standar terlemah dalam firman Allah SWT ternyata bagi kita adalah standar ultra tinggi.

Tahukah anda seperti apa “Standar Terlemah” yang difirmankan Allah?

Bila diameter jaring laba-laba diperbesar dalam skala manusia, dengan dimensi yang sama ia punya kekuatan 5 kali kuat dari tali baja namun dengan berat yang lebih super sangat ringan. Saking ringannya cukup dengan merajut 320-500 gram jaring laba-laba bisa mengitari bumi.

Seperti sebuah Paradoks, 5 kali lebih kuat dari baja tapi jaring laba-laba sangat elastis, kekuatan elastisitasnya bisa meregang 500-600% dari ukuran normalnya. Dengan daya elastisitas super tersebut bila diperbesar dalam skala manusia maka jaring laba-laba ini bisa menangkap sebuah pesawat berpenumpang yang sedang terbang cepat.

Bila dengan berat yang sama dengan serat Kevlar, serat jaring laba-laba 3 kali lebih banyak menyerap energi dari kemampuan serat Kevlar, yang berarti 10 kali lebih kuat dari serat Kevlar KM2 yang diproduksi DuPont untuk rompi anti peluru.

Ternyata untuk “Standar Terlemah” versi Allah pun kita manusia belum mampu mencapainya.

Monday, April 4, 2016

BENARKAH KITA BISA MELAKUKAN CLONING MANUSIA ?


Oleh Dokter Hanny Rono

Ini adalah pertanyaan kedua yang sering juga diajukan pada saya berkenaan studi genetika...

Benarkah cloning manusia bisa dilakukan? Sebelumnya kita sepakati dulu sampai sejauhmana batasan dari yang dimaksud dengan cloning.

Memang besar kemungkinannya dan tinggal menunggu waktu saja, para ilmuwan genetika bisa menduplikasi seseorang melalui cloning, tapi itu hanya sebatas duplikasi fisik tubuh. Ada sebuah “garis batas” yang mustahil dilalui oleh cloning sampai kapanpun. Sekalipun tampilan fisik tubuhnya sama persis, tapi ruhnya tidaklah sama ! Karena cloning mustahil untuk menduplikasi ruh pengisinya.

Fisik tubuh seseorang bisa diduplikasi berkat ditemukannya kode DNA yang dengan pemetaan kode DNA tersebut, proses cloning bisa dilakukan.

Setelah pemetaan DNA lengkap dilakukan, maka peta DNA tersebut diaplikasikan pada sel bakal calon janin. Sel hasil rekayasa genetika tersebut selanjutnya ditanamkan pada “ibu tiri” (surrogate mother) yang meminjamkan rahimnya untuk tempat sementara agar ia bisa berkembang menjadi janin.

Janin kemudian akan berkembang membentuk organ-organ tubuh berdasarkan peta DNA yang telah direkayasa. Nah, jelaslah peta DNA tidak berperan dalam meniupkan ruh ke dalam tubuh tersebut, karena di dalam peta DNA tidak mengandung informasi tentang ruh melainkan hanya sebatas informasi tentang bentuk fisik tubuh.

Pertanyaannya, apakah ruh yang pertama akan beralih pindah ke janin yang di-cloning tersebut? Tentunya hal itu diserahkan pada yang Dzat Menciptakannya, yaitu Allah SWT dan inilah jawaban-Nya bisa disimak pada ayat berikut:

“Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti SATU JIWA SAJA. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” [QS. Luqman 31:28]

Jadi tidak ada perpindahan ruh dari fisik tubuh yang sudah ada di kubur ke janin yang di-cloning. Ruh akan tetap berada di tubuh sebelumnya dan akan dibangkitkan kembali di akhirat kelak dengan tubuh yang sama bukan dengan tubuh yang di-cloning.

Bilamana kelak anda berhasil meng-cloning orang yang anda sangat cintai, yakinilah, ia bukanlah sebenar-benarnya orang yang anda cintai tetapi sudah sosok lain sekalipun tampilan fisiknya sama.

Perlu diingat, ditemukannya teknologi cloning bukanlah jalan untuk “Menjadi Tuhan” melainkan jalan untuk “Mengenal Tuhan” karena dengan cloning itu kita menjadi bisa melihat bagaimana dahsyatnya kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan mahluk.

PETUNJUK ILMIAH MEMBANGKITKAN YANG MATI DARI TULANG



Oleh Dokter Hanny Rono

Perlu berabad-abad lamanya untuk menterjemahkan secara sains bagaimana Allah membangkitkan yang mati dari tulang belulang sebagaimana firman Allah berikut ini:

“...Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." [QS. al-Baqarah 2:259]

Mungkinkah dari tulang bisa dibangkitkan kembali? Pemetaan DNA menjadi kunci jawabannya. Sebagaimana diketahui, DNA mengandung informasi-informasi mengenai tubuh anda, seperti bentuknya, kinerjanya atau sampai kapan usia operasionalnya. Oleh karena itu dalam logika sains, selama DNA bisa didapat dan dipetakan, selama itu terbuka peluang untuk “menghidupkan” kembali.

Dimulai pada tahun 1984, Russ Higuchi bersama koleganya dari Berkeley University, melaporkan keberhasilan mereka menemukan jejak DNA dalam fosil tulang Quagga (mirip campuran kuda dan zebra yang sudah punah di Afrika Selatan) yang sudah 150 tahun dipajangkan di museum. Selain itu mereka pun berhasil mengekstrak jejak-jejak DNA dalam tulang tersebut kemudian memetakannya. Sejak saat itulah mulai lahir bidang ilmu baru, Ancient DNA (aDNA).

Sayangnya pada tahun 80-an belum ditemukan teknologi untuk mengaplikasikan DNA yang sudah dipetakan tersebut. Baru memasuki abad milenium para ilmuwan mulai menemukan jalan dengan menginjeksikannya pada sel telur dari kerabat spesies terdekatnya sekaligus meminjam rahimnya untuk tempat mengembangkan janin tersebut.

Penemuan jejak DNA dalam spesimen fosil tulang sebenarnya sudah cukup menjadi bukti yang memperkuat kebenaran apa yang difirmankan Allah SWT bahwa kelak orang-orang yang mati akan dibangkitkan kembali seperti wujudnya semula, dan hal itu sangat mudah bagi Allah SWT.

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” [QS. al-‘Ankabuut 29:19]

AIR DARI LANGIT


Oleh Dokter Hanny Rono

“...dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya...” [QS. al-Baqarah 2:164]

Sudah saatnya bagi anda untuk tidak lagi menyederhanakan makna ayat tersebut sebagai proses sirkulasi hujan di bumi sebagai warisan pengetahuan dari abad ke-18 yang lalu.

Memasuki abad ke-21 para ilmuwan sudah sepakat bahwa air dan besi termasuk salah satu unsur yang bukan produk asli bumi melainkan ia datang dari luar bumi.

Jadi baru 1400 tahun kemudian sejak tertulis dalam al-Qur’an, Allah membukakan pintu sains untuk membuktikan bahwa air benar-benar datang dari luar angkasa bahkan air berserakan di luar angkasa yang menandakan ia pada awalnya berasal dari sumber yang maha besar kemudian meledak atau menyebar ke seantero jagad raya.

Teleskop di bumi sangat sulit untuk melacak dan mengamati air di luar angkasa mengingat halangan tumpukan air di atmosfer. Sehingga untuk melacak air di luar angkasa perlu mengamatinya ke luar dari atmosfer bumi.

Badan Antariksa Eropa (ESA) pada 14 Mei 2009 meluncurkan Herschel Space Observatory ke luar angkasa dengan dana sekitar 1,1 juta euro, dan 60 hari kemudian tiba di lokasi orbit titik Lagrangian kedua (L2) sekitar 1,5 juta km dari bumi. Hingga masa aktif operasionalnya selama 3 tahun 11 bulan 15 hari (berakhir pada 29 April 2013), satelit pengamat Herschel banyak mengungkapkan temuan-temuan spesimen air di luar angkasa.

Pada November 2009 Herschel melaporkan berhasil mengidentifikasi lebih dari 60 garis uap air di sekitar bintang merah raksasa CW Leonis (IRC +10216). Oksigen yang terperangkap dalam gas CO dan SiO di sekitar bintang tersebut merupakan bahan dasar pembentukan air yang bila ia terlepas maka sangat dimungkin terbentuknya air segera setelah menyatu dengan gas Hidrogen di angkasa.

Lebih lanjut temuan tersebut dapat disimak pada jurnal Nature edisi 467, “Warm water vapour in the sooty outflow from a luminous carbon star”.

Temuan yang lebih fenomenal saat Herschel yang berkolaborasi dengan satelit pengamat milik NASA, Deep Impact, berhasil mengamati komet Hartley 2 (103P) yang melintas di dekat satelit Herschel pada 4 November 2011. Berdasarkan hasil pengamatan radio isotop Herschel, komet Hartley 2 yang ditemukan pada 1986 ini ternyata menyimpan reservoir air yang sangat besar berupa lapisan es di permukaannya dan cipratan uap air di sekitarnya.

Lebih lanjut tentang temuan ini dapat anda simak dalam jurnal Paul Hartogh et.all, “Ocean-like water in the Jupiter-family comet 103P/Hartley 2”.

Temuan ini semakin memperkuat apa yang telah difirmankan Allah 1400 tahun yang lalu bahwa air yang ada di bumi memang diturunkan dari langit yang berdasarkan temuan sains terbaru besar kemungkinan dibawa melalui meteor-meteor yang menghujani bumi sekitar 4-2,5 miliar tahun yang lalu.

“...dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya...” [QS. al-Baqarah 2:164]

HASIL KAJIAN ILMIAH: BERFIKIR ITU PENGORBANAN BESAR


Oleh : Dokter Hanny Rono

Pada tahun 2014, Timothy Wilson dari University of Virginia melakukan 11 rangkaian studi penelitian tentang berfikir. Para partisipan berusia antara 18-77 tahun dan dengan beragam latar belakang keahlian.

Selama eksperimen berlangsung, para partisipan diminta untuk duduk sendirian sambil berfikir di ruangan kosong selama 15 menit tanpa telepon selular, tanpa membaca dan menulis. Pada eksperimen berikutnya partisipan diminta untuk beraktivitas seperti biasa tapi tanpa berkomunikasi satu sama lain dengan rentang waktu yang sama saat ia duduk sendirian berfikir.

Kesimpulan dalam hasil penelitian ini menyebutkan bahwa pada umumnya orang-orang cenderung lebih nyaman memilih melakukan sesuatu seperti mendengarkan musik atau memainkan smartphone daripada harus menghabiskan waktu sendirian dengan berfikir.

Bahkan gejala seakan-akan berfikir itu seperti hal yang berat atau menyakitkan muncul pada sebagian partisipan yang lebih memilih rasa sakit pada tubuhnya ketimbang berfikir. 12 orang dari 18 partisipan laki-laki memutuskan untuk menggunakan tombol kejutan elektrik ringan pada tubuhnya selama periode 15 menit berfikir. Hal ini terjadi pula pada 6 orang dari 24 partisipan wanita.

Penilitian ini semakin menguatkan begitu tingginya nilai usaha berfikir dalam Islam. Akal atau ”Al-Aqlu” disebutkan sebanyak 49 kali dalam al-Qur’an, yang semuanya dalam bentuk kata kerja “fi’il”. Alat berfikir di dalam al-Quran juga disebut “Al-Qalb”, “Al-Fu’ad”, “An-Nuhâ”, “Al-Hijr”, “Al-Hilm” dan “Al-Lubb” yang semuanya juga berarti akal fikiran. Sedangkan “Ulul Albab” 10 kali, “Ulin Nuha” 2 kali. Dalam khasanah kebahasaan, pengulangan bisa diartikan sebagai tingkat pentingnya makna kata yang diulang tersebut. Artinya, semakin banyak kata diulang, semakin penting arti kata tersebut.

Apa yang membedakan berfikir ala seorang muslim adalah memadukan fikir dengan dzikir, yang artinya ia harus menjadi ilmuwan (eksakta) sekaligus sebagai ulama (spiritual) di saat ia berfikir. Jadi, pengorbanan dalam berfikir seorang muslim itu tiga kali lebih besar tantangannya, karena perlu semangat untuk mau berfikir, perlu tenaga untuk berfikir, perlu keimanan dan keikhlasan untuk berdzikir. Dan tentunya luar biasa besar imbalan pahala yang didapat dari pengorbanan besar dalam berfikir tersebut. Mungkin inilah yang bisa menjelaskan dalam beberapa hadits diterangkan bahwa berfikir sesaat lebih baik dari Qiyamul Lail atau ibadah puluhan tahun ( http://goo.gl/xrzeFV )

Begitu pentingnya berfikir bagi insan manusia hingga ada predikat mengerikan yang diberikan Allah SWT bagi orang-orang yang tidak mau berfikir:

“Sesungguhnya binatang (mahluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apapun.” (QS. al-Anfaal:22)

“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (QS. al-Furqaan:44)

Sebagai tambahan, Ibnul Qayyim al-Jauziah menyebutkan berfikir adalah pangkal segala kebaikan: “Berpikir akan membuahkan pengetahuan, pengetahuan akan melahirkan perubahan keadaan yang terjadi pada hati, perubahan keadaan hati akan melahirkan kehendak, kehendak akan melahirkan amal perbuatan. Jadi, berpikir adalah asas dan kunci semua kebaikan...” (Miftah Daris Sa’adah: 226)

SUMBER:
- T. D. Wilson, D. A. Reinhard, E. C. Westgate, D. T. Gilbert, N. Ellerbeck, C. Hahn, C. L. Brown, A. Shaked. Just think: The challenges of the disengaged mind. Science, 2014. http://goo.gl/886vLB
- Image courtesy by gosphotodesign / Fotolia

KEAJAIBAN TIDUR SIANG UNTUK PEMULIHAN AKTIVITAS MALAM HARI


Oleh : Dokter Hanny Rono

Tidur siang dapat ditemukan dalam lintas budaya, di Arab mengenalnya sebagai “Qailulah”, Spanyol dikenal dengan “Siesta”, India “Sustana”, Bangladesh “Bhat-Ghum”, Jerman “Mittagsruhe”, Inggris “Power Nap”, Cina “Wujiao”, dan sedangkan di Italia dikenal dengan “Riposo”.

Banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat dari tidur siang ini, mulai dari mendongkrak daya ingat hingga menjaga kesehatan. Mungkin di kalangan muslim mengetahui kebiasaan para ulama terkenal yang terbiasa Qailulah sebagai sebuah nutrisi persiapan untuk ibadah di sepertiga malam akhir.

Keterkaitan antara tidur siang dengan aktivitas di malam hari telah diungkapkan melalui penelitian Brice Faraut dari Université Paris Descartes-Sorbonne Paris Cité melalui rilis jurnal ilmiahnya Januari 2015 lalu (http://goo.gl/r0TZGf).

Dalam penelitiannya, selama tiga hari berturut-turut, subjek responden diminta untuk tidur hanya dua jam di malam harinya sebagai presentasi dari pengamatan kurang tidur di malam hari. Dari hasil pemeriksaan laboratorium pada urin dan air liur responden, diketahui terjadi peningkatan 2,5 kali lipat jumlah Norepinephrine dan penurunan kadar pada Interleukin-6.

Norepinephrine adalah suatu hormon yang terkait dengan penanganan stres pada tubuh. Konsekuensi meningkatnya hormon Norepinephrine akan meningkatkan pula detak jantung, tekanan darah, dan gula darah, yang berarti lebih membuka peluang untuk penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dll. Sedangkan Interleukin-6 adalah sebuah protein dengan fitur antiviral yang berfungsi sebagai sistem imun bagi tubuh.

Kemudian ketika subjek responden diminta untuk tidur 30 menit di siang harinya, hasil pemantauan menunjukkan kadar Norepinephrine dan Interleukin-6 kembali pada tingkat normal yang aman.

Dari temuan penelitian ini barulah diketahui bahwa fungsi tidur siang adalah untuk menormalkan kembali kinerja tubuh berikut sistem imunitasnya yang sempat naik turun ketika di malam hari sebelumnya tubuh kita didorong untuk begadang di malam hari.

Inilah kiranya salah satu penjelasan mengapa Rasulullah saw yang rajin beribadah malam sangat menganjurkan pada umatnya untuk Qailulah alias tidur siang, yaitu sebagai normalisasi tubuh setelah beribadah pada malam sebelumnya, dan sebagai “pembekalan” untuk beribadah di malam selanjutnya.

Uniknya anjuran Qailulah dilakukan setelah bada Dzuhur yang hampir mirip dengan anjuran umum dari medis tidur siang yang paling baik adalah mulai jam 1 siang sebagaimana keterangan dari National Sleep Foundation (NSF) yang menyebutkan periode tidur dalam siklus jam biologis manusia, circadian rythm, pada siang hari berkisar antara 1pm-3pm (http://goo.gl/fmdzUH).

Tak hanya itu saja, tim peneliti gabungan dari University of Sheffield dan Ruhr University Bochum telah menemukan dalam penelitiannya (http://goo.gl/hyOZK1) terhadap 216 bayi berumur 6-12 bulan, bahwa tidur siang selama 30 menit telah membantu bayi dalam memahami dan mengingat perilaku-perilaku baru, bahkan diketahui tidur adalah waktu terbaik bagi bayi untuk belajar tentang dunia yang dihadapinya.

Lebih lanjut bagaimana Rasulullah saw mengajarkan amalan tidur siang dapat disimak pada artikel dr. Raehanul Bahraen di http://goo.gl/ootMGa

Lampiran gambar-gambar berikut berupa infografik seputar fakta tentang tidur siang (image source: dailyinfographic.com)

Sumber:
Brice Faraut et al. - “Napping Reverses the Salivary Interleukin-6 and Urinary Norepinephrine Changes Induced by Sleep Restriction” - http://goo.gl/r0TZGf
Sabine Seehagen et al. - “Timely sleep facilitates declarative memory consolidation in infants” - http://goo.gl/hyOZK1
Raehanul Bahraen - “Tidur/Istirahat Siang (Qailulah): Sehat Dan Sunnah” - http://goo.gl/ootMGa
National Sleep Foundation - "Sleep Drive and Your Body Clock" - http://goo.gl/fmdzUH

Tuesday, May 12, 2015

4 Indra Mengagumkan Hewan yang Tidak Dimiliki Manusia

Kesempurnaan manusia dengan segala kompleksitas anggota tubuh merupakan anugerah tiada tara dari yang Maha Pencipta (Allah SWT). Mencium bau, merasakan, melihat, mendengar adalah hal yang semua manusia normal dapat lakukan untuk mengenali lingkungan sekitar dan sesamanya.

Namun kesempurnaan manusia tidaklah mutlak karena ada kekurangan dari kita yang menjadi batas kemampuan untuk tetap bersyukur. Salah satu kekurangan yang tidak dimiliki manusia terdapat pada alam sekitar termasuk hewan-hewan dengan kemampuan khusus yang sangat mengagumkan. Hewan-hewan tersebut diciptakan dengan kemampuan indra yang luar biasa dan sama sekali tidak dapat dilakukan manusia secara langsung atau tanpa menggunakan teknologi.

Berikut merupakan empat (4) indra mengagumkan hewan yang tidak dimiliki manusia:

1. Echolocation


Echolocation atau sama halnya dengan biosonar, memungkinkan hewan memancarkan suara bernada tinggi yang kemudian digunakan sebagai alat informasi untuk mengetahui lokasi dirinya dan sekitarnya dari gema (Echo) yang dihasilkannya dan kembali ke telinga hewan tersebut. Salah satunya hewan yang paling populer kita kenal dalam menggunakan biosonar adalah Kelelawar.

Kelelawar berburu dimalam hari mencari mangsa tanpa menubruk pepohonan karena biosonar yang dimilikinya. Apakah manusia bisa melakukannya? Bayangkan saja jika kita menjerit mengeluarkan suara sekeras-kerasnya bukannya kita bisa berburu dimalah hari, namun yang ada mangsa tersebut lari terbirit-birit karena bisingnya suara yang kita hasilkan.

Selain kelelawar, adapula Paus bergigi dan lumba-lumba yang memancarkan sonar (ultrasound) untuk saling berkomunikasi dan mengetahui lokasi sekitar. Kemampuan memancarkan sonar pun telah diadaptasi manusia pada teknologi canggih salah satunya untuk navigasi kapal selam.
Tapi jangan salah, Echolocation bermakna mampu mengetahui lokasi dirinya dan sekitarnya bukan berarti karena hanya suara yang menghasilkan gema seperti kelelawar. Belut Listrik salah satu contohnya, menggunakan impuls listrik dari tubuh mereka dan menggunakan gaung sebagai indra untuk mengidentifikasi dan menavigasi lingkungan sekitarnya.

2. Gelombang Elektromagnetik

Kita mengira bahwa manusia begitu istimewa mampu melihat warna yang begitu indah seperti pelangi, namun sebenarnya kita tidak mampu melihat secara detail beberapa gelombang warna (spektrum).
Cahaya putih yang disebut monokromatik (satu warna) terurai menjadi beragam jenis warna yang disebut polikromatik dengan perbedaan panjang gelombang cahaya. Warna merah memiliki panjang gelombang terpanjang namun frekuensi terendah, sebaliknya biru memiliki panjang gelombang lebih renda namun dengan frekuensi lebih tinggi. Jenis gelombang elektromagnetik salah satunya sinar ultraviolet tak mampu kita lihat secara jelas.

Serangga seperti lebah dan kupu-kupu lah yang memiliki kemampuan melihat secara detail ultraviolet untuk membantu mereka dalam melakukan penyerbukan pada bunga-bunga disekitar mereka yang difavoritkan.
Bahkan yang terunik, burung Merpati memiliki kemampuan membedakan warna yang hampir sama dan sama sekalipun dalam pandangan manusia. Hal ini dikarenakan Merpati dikaruniai kemampuan melihat perbedaan panjang gelombang lima warna dasar yang disebut Pentachromates dalam satu waktu yang sama. Sedangkan kita manusia, termasuk Trichromates yang memproses tiga warna dasar yakni merah, biru dan hijau pada stau waktu.

3. Feromon

Saat memperhatikan semut bergerumul dan berlarian kesana kemari, kita mengaggap bahwa semut mungkin merupakan hewan yang tak terorganisir seperti bebek yang berjajar mengikuti induknya. Namun anggapan tersebut ternyata salah, karena semut memiliki caranya sendiri untuk mengorganisasikan kawanannya.
Semut terkenal mampu memancarkan aroma, yang disebut feromon yang dapat mengkomunikasikan pikiran yang rumit berdasarkan jenis dan jumlah feromon yang dipancarkan. Biasanya menggunakan sepuluh sampai dua puluh jenis feromon, semut dapat memancarkan aroma yang memberitahu semut lain untuk memperhatikan, datang dalam arah ini dan itu, serangan, atau minggir.

Bakteri dan beberapa serangga lainnya pun menggunakan feromon sebagai cara berkomunikasi dengan sesamanya.

4. Magnetoreception

Magnetoreception atau Magnetoception bisa dibilang sebagai “indra keenam” hewan. Indra keenam hewan tersebut mungkin banyak perbedaan dengan manusia yang mengklaim memiliki indra keenam yang berkonotasi mampu melihat mahluk gaib.

Magnetoception yang dimiliki kebanyakan hewan merupakan kemampuan yang memungkinkan mereka mendeteksi magnet bumi untuk melihat ketinggian mereka berada, arah serta lokasi.
Burung menggunakan magnetoception untuk mengikuti rute migrasi, ikan Salmon menggunakannya untuk menavigasi laut dan menemukan jalan mereka kembali ke rumah mereka dan beberapa studi terbaru menunjukkan bahwa anjing menggunakan medan magentik untuk menyesuaikan diri sebelum pergi ke kamar mandi.

Sunday, May 10, 2015

Dari Mana Air di Bumi Berasal?


Air sangat penting untuk kelangsungan hidup kita, tapi tahukah kita, darimana awalnya air itu berasal? Atau darimana air yang melimpah di planet bumi yang menutupi sekitar 70 -75 persen permukaan bumi berasal?

Ketika kita masih SD atau SMP, tentu kita mempelajari tentang siklus air - penguapan dari lautan dan danau, kondensasi membentuk awan, lalu menjadi hujan yang kembali mengisi lautan dan danau - dan itu semua masuk akal. Kecuali satu hal: Tidak ada rincian menjelaskan dari mana air berasal sebelum siklus air itu terjadi.

Asal air planet kita adalah cerita yang cukup panjang dan kompleks yang meregang kembali ke sekitar 13,8 miliar tahun lalu, yaitu beberapa saat setelah terjadinya Big Bang. Dan bagian penting dari cerita, berpusat pada dua penghuni tata surya, telah hangat diperdebatkan selama beberapa dekade.

Oke, kita mulai dari bagian awal cerita, yang kita pikir kita telah memahaminya dengan baik:

Sekitar tiga menit setelah Big Bang, temperatur alam semesta terus menurun menjadi satu milyar Kelvin. Energi kinetik yang dihasilkan temperatur sebesar ini sudah tidak mampu lagi menahan gaya nuklir kuat antara proton dan netron yang selanjutnya bergabung menjadiinti-inti atom ringan. Proses ini dinamakan sebagai proses nukleosintesis. Salah satu prestasi besar kosmologi modern adalah deskripsi matematis dari proses ini, yang memberikan prediksi akurat untuk kelimpahan kosmik dari inti-inti atom yang paling sederhana yaitu hidrogen, lebih sedikit helium dan hanya beberapa lithium. Terciptanya hidrogen dengan berlimpah ini adalah awal yang tepat dalam perjalanan menuju terciptanya molekul air, tapi bagaimana dengan atom penting lain dari air, yaitu oksigen?

Di situlah peran bintang, yaitu sekitar satu miliar tahun setelah Big Bang, bintang-bintang generasi pertama masuk dalam cerita ini. Jauh di dalam interior panas mereka, tungku nuklir bintang-bintang memadukan inti-inti sederhana yang tercipta setelah Big Bang menjadi elemen-elemen yang lebih kompleks, termasuk karbon, nitrogen dan, ya, oksigen. Kemudian dalam bagian akhir kehidupan bintang, ketika bintang bersupernova, ledakannya memuntahkan elemen-elemen ini ke ruang angkasa. Oksigen dan hidrogen bergabung menciptakan H2O.
Apakah cerita hanya sampai disitu? Tidak! Bahkan, ini adalah bagian di mana cerita menjadi sedikit lebih rumit. Molekul-molekul air yang pasti menjadi bagian dari pusaran berdebu yang mengelilingi bintang-bintang generasi kedua (seperti matahari kita) yang baru lahir dan membentuk planet-planet dan obyek-obyek tata surya lainnya. Peristiwa seperti ini dimulai sekitar sembilan miliar tahun setelah Big Bang.
Ilustrasi awan gas dan debu pembentuk planet dan obyek-obyek tata surya lainnya mengelilingi bintang muda
Tapi dalam sejarah awal bumi, suhu lingkungan sangat tinggi dan tidak ada atmosfer yang membungkus, menyiratkan bahwa air permukaan akan menguap dan melayang kembali ke angkasa. Air yang kita miliki saat ini, tampaknya, haruslah ada lama setelah Bumi terbentuk.

Pada tata surya kita, selama periode sekitar 4 miliar tahun yang lalu yang disebut Late Heavy Bombardment, obyek-obyek besar, asteroid dan/atau komet menabrak bumi dan planet-planet dalam. Ada kemungkinan bahwa obyek-obyek tersebut mengandung air, dan bahwa tabrakan-tabrakan tersebut bisa menciptakan lautan air yang memenuhi bumi.

Namun, pengukuran jarak jauh dari air yang menguap dari beberapa komet besar yang ada (Halley, Hyakutake, dan Hale-Bopp) mengungkapkan bahwa air es mereka dibuat dari berbagai jenis H2O (mengandung isotop Hidrogen yang lebih berat) dari H2O Bumi, menunjukkan bahwa komet ini tidak bisa menjadi sumber air kita. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh misi rosetta terhadap komet 67P/Churyumov-Gerasimenko menunjukkan bahwa jenis hidrogen pada airnya berbeda dengan air bumi

Dengan komet besar dicoret daftar, astronom mulai bertanya-tanya apakah mungkin petunjuk tentang air bumi terletak di sabuk asteroid. Wilayah ratusan ribu asteroid yang mengorbit antara planet-planet dalam dan luar tata surya kita ini awalnya diyakini oleh para astronom terlalu dekat dengan matahari untuk menjadi rumah air, namun para astronom menemukan bukti pertama es di asteroid 24 Themis.

Penemuan ini diikuti penemuan-penemuan lainnya dari es di asteroid menunjukkan bahwa mungkin ada jauh lebih banyak es di sabuk asteroid daripada yang diperkirakan dan memberikan kemungkinan yang cukup besar, bahwa asteroid-asteroid lah yang merupakan asal air di bumi. Tetapi analisis saat ini masih didasarkan pada sampel yang terbatas, yang berarti masih ada kemungkinan bahwa kita belum sampai pada kesimpulan akhir.
Jika batu-batu luar angkasa yang kita sebut asteroid adalah asal dari semua air yang ada di bumi saat ini, maka mungkin pengetahuan diatas akan lebih memperluas pemahaman kita tentang tafsir ayat-ayat berikut ini:

.... Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Al Baqoroh 74)

Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (Al Mukminuun 18)


Wallahualam

Jadi, pada saat Anda menghidupkan keran, renungkanlah sejarah perjalanan air yang sangat panjang dan indah itu .....
(versesofuniverse)

Wednesday, May 6, 2015

Cara Komunikasi Antar Lebah Yang Sulit Dipercaya


Lebah memiliki alat komunikasi yang sangat unik dan sulit dipercaya. Komunikasi unik ini terjadi setelah lebah menemukan sumber makanan, lebah pemadu yang bertugas mencari bunga untuk pembuatan madu terbang lurus ke sarangnya. Ia memberitahukan kepada lebah-lebah yang lain arah sudut dan jarak sumber makanan dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan dengan seksama isyarat gerak dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah yang lainnya mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa kesulitan.
Ketika lebah kembali dari sumber makanan, mereka menari di sarangnya. Lebah melakukan tarian ketika sumber makanan ada di dekatnya. Lebah membuat dua garis setengah lingkaran, kemudian kembali ke titik awal.
Lebah juga menunjukkan tarian berbentuk garis bergelombang setengah lingkaran yang berbentuk angka delapan untuk memberikan informasi tentang jarak dari sumber makanan.

Mata lebah yang bisa merasakan sinar ultraviolet

Mata lebah diciptakan untuk merasakan sinar ultraviolet. Dengan cara ini, sinar ultraviolet yang tercermin dari kelopak bunga akan memberikan tahukan lebah terbang pada koordinat di mana mereka menemukan bunga yang dipenuhi serbuk sari.

Lebah Membuat Penyimpanan Madu Dengan Bentuk Yang Paling Efektif


Lebah madu membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal. Sebuah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk geometris lain. Lebah menggunakan bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah maksimal dengan menggunakan material yang paling sedikit. Para ahli matematika merasa kagum ketika mengetahui perhitungan lebah yang sangat cermat ini.
Bentuk heksagonal adalah bentuk yang paling memungkinkan lebah untuk menyimpan madu
dalam jumlah maksimal dengan menggunakan material yang paling sedikit
Dari gambar dibawah terlihat bahwa jika lebah membentuk sarangnya berbentuk lingkaran maka akan terdapat ruang kosong (warna pink). Hal tersebut menunjukkan bahwa jika lebah membentuk sarangnya berbentuk lingkaran maka "space" untuk meletakkan madu semakin sempit. Lain halnya bila lebah membentuk segi enam (heksagonal) dalam pembuatan sarangnya. Titik berwarna "pink" atau ruang kosong tersebut tidak akan ditemui atau dengan kata lain ruang atau "space" untuk meletakkan madu semakin luas.
Bentuk lingkaran tidak memungkinkan karena banyak ruang kosong yang tidak terisi
Lalu mengapa lebah tidak membentuk sarangnya berbentuk segiempat atau segitiga? bukankah ruang kosongnya juga tidak ada?
Perbedaan bentuk geometris segi enam, kotak dan segitiga
Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, bahan baku yang diperlukan lebah untuk membuat sarang berbentuk segitiga maupun persegi lebih banyak dibandingkan berbentuk segi enam, sehingga segi enam merupakan bentuk paling ideal untuk sarang lebah. Kesimpulannya sarang berbentuk segi enam merupakan sarang terluas dengan bahan baku terkecil.

Sunday, May 3, 2015

Manusia Bintang


"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak." (TQS. Ar-Rum : 20)

Imam Ath Thabary menafsirkan baha yang diciptakan dari turaab (debu/tanah) hanyalah Adam sedangkan semua manusia sebagai anak keturunannya tidak. Padahal ayat tersebut menegaskan bahwa semua manusia diciptakan dari turrab. Rasanya perlu ada tafsiran lain.

Begini, 99 persen tubuh manusia terdiri dari 6 elemen utama yaitu oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, kalsium dan fosfor. Sisanya adalah unsur-unsur lain dalam jumlah kecil, seperti potasium, belerang, sodium, magnesium, tembaga, seng, flour, khlor, besi, lithium, alumunium, silikon, arsenik dan bromium. Diawal alam semesta, hanya ada atom hidrogen yang kemudian berfusi dengan neutron bebas menjadi helium.

Kemudian, barulah elemen-elemen kimia lain terbentuk di perut bintang yang padat, hasil fusi nuklir hidrogen dan helium. Bintang-bintang itu lahir jauh sebelum matahari kita, belasan miliar tahun silam. Ketika bintang-bintang itu padam, mereka taburkan zat-zat kimia tadi ke seluruh penjuru sebagai debu di ruang angkasa luar.

Zat-zat itu mengendap dan berproses lagi dalam bintang-bintang berikutnya yang lahir dan mati silih berganti. Lalu terserap kedalam planet-planet yang terbentuk kemudian sebagai materi dan debu partikel. Lantas, masuk menjadi unsur pembentuk tubuh makhluk hidup. Jadi, semua unsur kimia yang menyusun tubuh manusia berasal dari debu dan bintang dulu kala. Subhanallah, Itulah makna ilmiah bahwa manusia dicipta dari debu.

Hidrogen yag bersenyawa dengan oksigen sebagai air ditubuh kita berasal dari masa ledakan awal alam semesta. Karbon adalah hasil fusi helium dan terlempar dari bintang yang mulai mati. Nitrogen berasal dari perut bintang merah raksasa seperti Antares dan Betelgeuse. Kalsium, unsur dalam tulang berasal dari perut bintang.

Setiap atom besi didalam darah yanga membuatnya warna merah, berasal dari proses fusi di inti bintang. Ketika bintang mendingin, mengerut lalu akhirnya membalik menjadi ledakan supernova, terbentuklah logam mulia seperti emas, perak dan platinum. Karena tubuh kita memang berasal dari debu bintang, kita sebenarnya manusia bintang.

Wallahu a'lam


Ir. Bambang Pranggono, MBA

Friday, April 24, 2015

Ini Bukti Ilmiah Bahwa Ayam dapat Melihat Malaikat


Rasulullah pernah bersabda :

“Bila engkau mendengar suara ayam jantan maka mintalah karunia kepada Allah karena ia melihat malaikat, sedangkan bila engkau mendengar ringkikan keledai, maka berlindunglah kepada Allah dari Setan karena dia melihat setan.” (Shahih, HR Bukhari dan Muslim).

Sabda tersebut datang dari berabad-abad lalu, namun ternyata para ilmuwan baru membuktikannya secara nyata belakangan ini. Adalah sebuah studi dari Jurnal Public Library of Science ONE pada tahun 2010 lalu yang menemukan dan mengemukakan bahwa ayam memiliki kerucut retina tambahan dibandingkan dengan manusia.Hal tersebut memungkinkan hewan unggas ini untuk membedakan warna tambahan dan sebuah fenomena.

Joseph Corbo salah seorang ilmuwan dari Washington University di St Louis, mengatakan bahwa kemampuan untuk melihat warna tersebut berasal dari sel cahaya khusus yang ditemukan di retina mata ayam. Sel-sel ini disinyalir dapat mendeteksi panjang gelombang cahaya yang berbeda.

Oleh kaenanya banyak pepatah lama yang mengatakan, bangunlah sepagi mungkin agar rejeki tidak dipatok ayam. Nah, mungkin maksudnya sob, setelah ayam melihat malaikat turun memberikan rezeki di pagi hari, jangan sampai kita manusia justru tak mengambilnya.