Monday, April 4, 2016
KEAJAIBAN TIDUR SIANG UNTUK PEMULIHAN AKTIVITAS MALAM HARI
Oleh : Dokter Hanny Rono
Tidur siang dapat ditemukan dalam lintas budaya, di Arab mengenalnya sebagai “Qailulah”, Spanyol dikenal dengan “Siesta”, India “Sustana”, Bangladesh “Bhat-Ghum”, Jerman “Mittagsruhe”, Inggris “Power Nap”, Cina “Wujiao”, dan sedangkan di Italia dikenal dengan “Riposo”.
Banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat dari tidur siang ini, mulai dari mendongkrak daya ingat hingga menjaga kesehatan. Mungkin di kalangan muslim mengetahui kebiasaan para ulama terkenal yang terbiasa Qailulah sebagai sebuah nutrisi persiapan untuk ibadah di sepertiga malam akhir.
Keterkaitan antara tidur siang dengan aktivitas di malam hari telah diungkapkan melalui penelitian Brice Faraut dari Université Paris Descartes-Sorbonne Paris Cité melalui rilis jurnal ilmiahnya Januari 2015 lalu (http://goo.gl/r0TZGf).
Dalam penelitiannya, selama tiga hari berturut-turut, subjek responden diminta untuk tidur hanya dua jam di malam harinya sebagai presentasi dari pengamatan kurang tidur di malam hari. Dari hasil pemeriksaan laboratorium pada urin dan air liur responden, diketahui terjadi peningkatan 2,5 kali lipat jumlah Norepinephrine dan penurunan kadar pada Interleukin-6.
Norepinephrine adalah suatu hormon yang terkait dengan penanganan stres pada tubuh. Konsekuensi meningkatnya hormon Norepinephrine akan meningkatkan pula detak jantung, tekanan darah, dan gula darah, yang berarti lebih membuka peluang untuk penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dll. Sedangkan Interleukin-6 adalah sebuah protein dengan fitur antiviral yang berfungsi sebagai sistem imun bagi tubuh.
Kemudian ketika subjek responden diminta untuk tidur 30 menit di siang harinya, hasil pemantauan menunjukkan kadar Norepinephrine dan Interleukin-6 kembali pada tingkat normal yang aman.
Dari temuan penelitian ini barulah diketahui bahwa fungsi tidur siang adalah untuk menormalkan kembali kinerja tubuh berikut sistem imunitasnya yang sempat naik turun ketika di malam hari sebelumnya tubuh kita didorong untuk begadang di malam hari.
Inilah kiranya salah satu penjelasan mengapa Rasulullah saw yang rajin beribadah malam sangat menganjurkan pada umatnya untuk Qailulah alias tidur siang, yaitu sebagai normalisasi tubuh setelah beribadah pada malam sebelumnya, dan sebagai “pembekalan” untuk beribadah di malam selanjutnya.
Uniknya anjuran Qailulah dilakukan setelah bada Dzuhur yang hampir mirip dengan anjuran umum dari medis tidur siang yang paling baik adalah mulai jam 1 siang sebagaimana keterangan dari National Sleep Foundation (NSF) yang menyebutkan periode tidur dalam siklus jam biologis manusia, circadian rythm, pada siang hari berkisar antara 1pm-3pm (http://goo.gl/fmdzUH).
Tak hanya itu saja, tim peneliti gabungan dari University of Sheffield dan Ruhr University Bochum telah menemukan dalam penelitiannya (http://goo.gl/hyOZK1) terhadap 216 bayi berumur 6-12 bulan, bahwa tidur siang selama 30 menit telah membantu bayi dalam memahami dan mengingat perilaku-perilaku baru, bahkan diketahui tidur adalah waktu terbaik bagi bayi untuk belajar tentang dunia yang dihadapinya.
Lebih lanjut bagaimana Rasulullah saw mengajarkan amalan tidur siang dapat disimak pada artikel dr. Raehanul Bahraen di http://goo.gl/ootMGa
Lampiran gambar-gambar berikut berupa infografik seputar fakta tentang tidur siang (image source: dailyinfographic.com)
Sumber:
Brice Faraut et al. - “Napping Reverses the Salivary Interleukin-6 and Urinary Norepinephrine Changes Induced by Sleep Restriction” - http://goo.gl/r0TZGf
Sabine Seehagen et al. - “Timely sleep facilitates declarative memory consolidation in infants” - http://goo.gl/hyOZK1
Raehanul Bahraen - “Tidur/Istirahat Siang (Qailulah): Sehat Dan Sunnah” - http://goo.gl/ootMGa
National Sleep Foundation - "Sleep Drive and Your Body Clock" - http://goo.gl/fmdzUH
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment