Monday, April 4, 2016
JARING LABA-LABA MENIPU DAYA PELACAK TERHEBAT
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” [QS. Al-Anfaal 8:30]
Apa yang dikenal dari suku indian Apache di Amerika adalah kemampuannya yang tinggi dalam pelacakan dan perburuan. Hingga kini kepiawaian mereka terus digunakan oleh Immigration and Customs Enforcement (ICE) Amerika Serikat dengan membentuk satuan taktis “Shadow Wolves” yang terdiri dari gabungan suku indian di Amerika, yang khusus untuk mengintai, melacak, dan memburu penyelundupan di sepanjang perbatasan AS dan Meksiko.
Di kawasan arab dan sekitarnya, dikenal suku Bedouin (Badwi) yang punya kemampuan sama. Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mungkin satu-satunya yang memanfaatkan secara khusus kepiawaian suku Bedouin ini dengan membentuk “Gadsar”, Batalion Intai Tempur Gurun yang seluruhnya terdiri dari suku Bedouin yang bertugas mengintai, melacak, dan memburu penyusupan di sepanjang perbatasan Israel. Kesaksian IDF menyebutkan perlu bertahun-tahun untuk tentara reguler agar bisa menguasai skil suku Bedouin ini.
Peran nyata suku Bedouin ini pernah tercatat pula dalam sejarah hijrah Rasulullah saw. Dalam Musnad Ahmad 7/334 no 3308 sebuah hadits yang di-hasan-kan oleh Ibnu Katsir dan Ibnu Hajar, disebutkan Ibnu Abbas pernah menceritakan bahwa kaum Quraisy memburu Rasulullah saw hingga sempat berada di depan gua Tsur/ Thawr tempat di mana Rasulullah saw dan Abu Bakar bersembunyi. Namun kehadiran jaring laba-laba di depan pintu masuk membuat pemburu Quraisy terperdaya.
Kepiawaian luar biasa dari pelacakan dan pengintaian orang-orang Bedouin yang dianggap luar biasa ternyata bisa terperdaya dengan jaring laba-laba yang tersebut dalam al-Qur’an sebagai standar terlemah konstruksi rumah.
Jadi, memang Maha Benar apa yang difirmankan Allah “...Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.”
Literatur dan foto selengkapnya di http://dokterhanny.org/?p=1486
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment