Monday, April 4, 2016

PETUNJUK ILMIAH MEMBANGKITKAN YANG MATI DARI TULANG



Oleh Dokter Hanny Rono

Perlu berabad-abad lamanya untuk menterjemahkan secara sains bagaimana Allah membangkitkan yang mati dari tulang belulang sebagaimana firman Allah berikut ini:

“...Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." [QS. al-Baqarah 2:259]

Mungkinkah dari tulang bisa dibangkitkan kembali? Pemetaan DNA menjadi kunci jawabannya. Sebagaimana diketahui, DNA mengandung informasi-informasi mengenai tubuh anda, seperti bentuknya, kinerjanya atau sampai kapan usia operasionalnya. Oleh karena itu dalam logika sains, selama DNA bisa didapat dan dipetakan, selama itu terbuka peluang untuk “menghidupkan” kembali.

Dimulai pada tahun 1984, Russ Higuchi bersama koleganya dari Berkeley University, melaporkan keberhasilan mereka menemukan jejak DNA dalam fosil tulang Quagga (mirip campuran kuda dan zebra yang sudah punah di Afrika Selatan) yang sudah 150 tahun dipajangkan di museum. Selain itu mereka pun berhasil mengekstrak jejak-jejak DNA dalam tulang tersebut kemudian memetakannya. Sejak saat itulah mulai lahir bidang ilmu baru, Ancient DNA (aDNA).

Sayangnya pada tahun 80-an belum ditemukan teknologi untuk mengaplikasikan DNA yang sudah dipetakan tersebut. Baru memasuki abad milenium para ilmuwan mulai menemukan jalan dengan menginjeksikannya pada sel telur dari kerabat spesies terdekatnya sekaligus meminjam rahimnya untuk tempat mengembangkan janin tersebut.

Penemuan jejak DNA dalam spesimen fosil tulang sebenarnya sudah cukup menjadi bukti yang memperkuat kebenaran apa yang difirmankan Allah SWT bahwa kelak orang-orang yang mati akan dibangkitkan kembali seperti wujudnya semula, dan hal itu sangat mudah bagi Allah SWT.

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” [QS. al-‘Ankabuut 29:19]

No comments:

Post a Comment