Kita semua tentu telah mengenal pisang, baik buah maupun pohonnya. Ya pohon pisang bisa dikatakan menjadi ciri khas wilayah-wilayah tropis.
Ada berbagai jenis pisang yang kita kenal, dari pisang ambon hingga pisang gendruwo. Tapi apakah Anda pernah mendengar tentang Musa Ingens, yang adalah jenis pisang raksasa?
Musa Ingens adalah spesies pisang langka yang bisa mencapai ukuran mengejutkan. Musa Ingens, adalah pohon pisang terbesar di dunia yang tumbuh di hutan Papua Nugini dan Indonesia. Ini adalah spesies pisang tertinggi dan tanaman herba terbesar di dunia.
POHON PISANG RAKSASA
Ukuran pisang Musa Ingens sangat mengesankan. Pohon pisang ini dapat tumbuh hingga setinggi 15 meter; lingkar pangkal (bawah) batang semunya dapat mencapai 2 m. Sementara itu daun dapat mencapai panjang 5 meter dan lebar 1 meter. Itu benar-benar tak terduga.
Jika berbuah, setandan pisang ini bobotnya bisa mencapai 60 kilogram dengan panjang perbuah 18 cm dan diameter 3-4cm. Biji-bijinya berdiameter rata-rata 4-10 mm, dan buahnya tidak layak dimakan seperti lazimnya pisang. Bunga pisang atau biasa disebut jantung pisang jenis ini, menggantung sangat besar. Bunga bakal pisang bisa sepanjang 10 cm. Jantung pisang bisa berjumlah 20 sisir, masing-masing 16-25 bunga. Tidak heran begitu banyak orang yang terpesona dengan tanaman pisang ini.
Sangat sulit menemukan benih pisang jenis ini. Kalaupun ada ditemukan, pengembangbiakannya sangat sulit karena biji untuk tumbuh menjadi cambah saja memakan waktu satu tahun atau lebih.
Habitat Musa Ingens adalah hutan tropis dataran tinggi sekitar 1350-1800 meter di atas permukaan laut. Mereka beradaptasi untuk tumbuh di iklim dingin. Fitur Musa Ingens ini sepenuhnya dijelaskan oleh NW Simmonds tahun 1960 sementara Jeff Daniells mempopulerkan tanaman ini setelah kunjungan studinya ke Papua Nugini pada tahun 1989.
Tebing Basal tepi laut di pulau Heimaey di Islandia Selatan ini tampak seperti gajah raksasa yang mencelupkan belalainya ke laut.
Heimaey adalah pulau terbesar di kepulauan Vestmannaeyjar, yang merupakan satu set pulau yang secara geologis relatif muda yang dibentuk oleh gunung berapi. Eldfell. Gunung berapi di Heimaey, ini pernah meletus pada tahun 1973, mendorong penduduk setempat untuk memompa air laut yang dingin ke aliran lava dalam upaya untuk membelokkan arah lava dari pelabuhan mereka. "Gajah" di pantai pulau ini yang menarik banyak pengunjung, juga terbentuk dari basalt vulkanik yang dapat ditemukan di mana-mana di pulau ini.
Selama beberapa hari terakhir, media sosial dibanjiri dengan foto-foto gulungan awan yang luarbiasa dibawah ini yang digambarkan sebagai "tsunami awan" memukul pantai New South Wales, Australia. Awan menakjubkan yang panjangnya beberapa kilometer yang menyapu Sydney pada Jumat pekan lalu sebenarnya adalah jenis awan rak atau shelf cloud.
Shelf cloud secara teknis adalah awan arcus - awan rendah, horisontal, berbentuk baji - yang membentuk di dasar awan lain, biasanya awan badai, seperti dalam kasus ini. Ketika hujan dari badai datang secara vertikal ke bawah, hujan tersebut menyeret udara bersamanya, yang menyebar di seluruh permukaan tanah menciptakan tepi terdepan yang disebut embusan depan. Aliran keluar ini memotong di bawah udara hangat yang ditarik ke atas badai. Saat udara dingin yang lebih rendah mengangkat udara lembab yang hangat, air mengembun, menciptakan awan yang tergulung dengan angin yang berbeda di atas dan di bawahnya. Sebuah awan rak memiliki gerak naik di tepi muka, sementara bagian bawah sering muncul bergejolak dan pecah berangin.
The Australian Bureau of Meteorology telah mengeluarkan peringatan badai yang parah saat awan ini mencapai daratan sore hari. Warga diperingatkan akan datangnya hujan es besar, hujan deras, dan angin yang merusak dan diminta untuk menjauhi jaringan listrik, pohon-pohon dan saluran air. Namun peringatan tersebut tidak membuat warga keluar untuk mengagumi pemandangan spektakuler dari awan ini.
"Orang-orang berada di jalan-jalan untuk merekam dan mengabadikan pembentukan awan yang luar biasa ini," kata seorang saksi mata CNN.
Ruang angkasa sangat menakjubkan dan banyak yang mungkin terlihat aneh bagi kita. Planet mengorbit di sekitar bintang-bintang yang dapat mati dan terlahir kembali, dan di setiap galaksi ada lubang hitam supermasif yang perlahan-lahan dapat menarik benda angkasa di sekitarnya. Pada artikel saya kali ini, saya akan mengulas secara singkat beberapa hal-hal yang terlihat aneh di ruang angkasa yang mungkin membuat kamu bertanya-tanya. Semoga dengan artikel ini kalian bisa menambah wawasan ilmu astronomi, yang merupakan cabang ilmu yang paling banyak mengingat dan Meng-Esakan Tuhan ini. Seperti kata Albert Einstein, "the more I study science the more I believe in God".
Inilah 5 fenomena aneh di alam semesta yang membuat kamu bertanya-tanya.
1. Tabrakan antar Galaksi
Benda angkasa terus bergerak di dalam ruang orbit, berotasi, dan berevolusi di ruang hampa. Karena tarikan gravitasi yang sangat besar di antara benda angkasa, galaksi cenderung bisa bertabrakan satu sama lain secara teratur. Ketika dua galaksi yang berisi miliaran bintang bertabrakan, bukankan ini menjadi hal yang begitu kompleks? Sebenarnya, pada kasus tabrakan galaksi memang dimungkinkan, tetapi ada dua bintang saja yang bertabrakan pada kedua galaksi tersebut praktis adalah nol. Bagaimana ini bisa terjadi? Karena ruang angkasa yang begitu luas dan banyak berisi ruang kosong, ruang angkasa sebenernya memiliki ruang yang cukup kosong untuk diisi miliaran bintang yang jaraknya saling berjauhan. Karena jaraknya yang jauh mungkin menurut kita galaksi terlihat padat dan dekat, ingat bahwa kita berada di galaksi bima sakti, bintang terdekat dengan kita saja berjarak 4,2 tahun cahaya. Bukankah begitu banyak ruang dan hampir tidaklah mungkin dua bintang saling bertabrakan, apalagi dalam galaksi yang begitu luas. Bisa kamu bayangkan bukan betapa luas dan kosongnya alam semesta yang kita tinggali ini.
2. Energi Gelap dan Materi Gelap
Ketika Anda melihat langit malam, Anda melihat banyak hal bersinar seperti bintang-bintang, planet, dan galaksi. Mungkin terdengar aneh bahwa sebagian besar alam semesta sebenarnya gelap. Sebenarnya proton, neutron dan elektron-lah yang membuat segala sesuatunya kita dapat lihat, dan itu berarti segala sesuatu dengan teleskop yang kita lihat, menjelaskan hanya sekitar 4% dari massa dan energi dari alam semesta. Dengan begitu sekitar 70% dari alam semesta adalah apa yang dikenal sebagai energi gelap, sekitar 26% adalah apa yang disebut materi gelap.
Bagian tersulit tentang alam semesta gelap adalah bahwa para astronom tidak dapat secara langsung melihatnya. Kita hanya dapat melihat efek zat-zat asing yang ada pada materi di sekelilingnya melalui gravitasi. Baik materi gelap dan energi gelap masih menjadi misteri besar para astronom saat ini. Untuk mempelajari lebih jauh tentang materi atau energi gelap kamu bisa membacanya pada artikel saya disini.
3. Pilar-pilar Penciptaan
Pilar Penciptaan adalah formasi unik debu dan gas di Nebula Elang (menyerupai elang), yang mengajak kita benar-benar melihat ke belakang dari perjalanan waktu. Bagaimana bisa? Karena dibutuhkan 7.000 tahun cahaya untuk mencapai Nebula Elang dari Bumi, kita bisa melihat objek ini dengan bantuan teleskop ruang angkasa Hubble yang menerima pantulan cahaya dari objek yang menakjubkan ini. Menariknya, para astronom berpikir bahwa Pilar Penciptaan ini sebenarnya telar hancur akibat ledakan supernova sekitar 6.000 tahun yang lalu. Karena pantulan cahaya yang begitu lama yang diterima kita melalui teleskop Hubble, kita masih bisa melihat pilar penciptaan ini pada langit malam, meskipun disana pilar ini tidak ada lagi.
4. Red Square Nebula
Sebagian benda di luar angkasa berbentuk bulat seperti planet, bintang, galaksi dan bentuk orbit benda benda angkasa umumnya mendekati bulat atau elips. Anehnya ada sebuah nebula merah berbentuk persegi empat (Red Square Nebula). Hal ini membuat para astronom heran, karena umumnya benda angkasa tidak seharusnya persegi. Sebenarnya objek ini tidaklah berbentuk persegi. Jika kamu melihat gambar lebih dekat, kamu akan melihat tanda silang (salib) yang membentuk sisi dua buah kerucut. Kerucut Nebula berbentuk jam pasir ini begitu terang benderang karena ada bintang di pusatnya. Bintang besar ini berakhir dengan ledakan supernova, membuat cincin di dasar cahaya kerucut yang terang dan menyilaukan, menyebabkan Nebula ini terihat berbentuk persegi.
5. Bagaimana cara lubang hitam membunuh kita (ilustrasi)
Lubang hitam adalah salah satu benda angkasa yang benar-benar aneh di antara benda angkasa lainnya. Seperti yang kita ketahui tentang lubang hitam, bahwa semakin tersedot ke dalam lubang hitam berarti semakin menghancurkan benda-benda yang ada disekitarnya. Akibat tarikan gravitasi yang sangat besar pada inti lubang hitam, menjadikan benda angkasa yang satu ini menakutkan dibandingkan dengan benda angkasa lainnya, bahkan cahaya tidak dapat lari dari cengkraman lubang hitam. Seandainya tubuh kita masuk ke dalam pusaran lubang hitam, tubuh kita akan hancur menjadi butiran-butiran atom sebelum akhirnya musnah dilahap inti lubang hitam. Tentu saja ini hanyalah ilustrasi saja, dan tidak ada lubang hitam di tata surya kita meskipun ada pada inti galaksi kita, namun jaraknya cukup jauh untuk menarik tata surya kita kesana, kecuali terjadinya keruntuhan besar (big crunch) sebagai akhir alam semesta yang terjadi suatu saat nanti, lihat artikel saya mengenai Bagaimanakah Cara Alam Semesta Berakhir (Kiamat)?
Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita mengenai alam semesta
Tembok Besar Gorgan adalah serangkaian dinding tembook pertahanan kuno yang terletak di dekat Gorgan di Provinsi Golestan timur laut Iran, di sudut tenggara Laut Kaspia. Dengan panjang 195 km, ini adalah tembok kedua setelah Great Wall of China sebagai tembok pertahanan terpanjang yang ada di dunia, tapi sampai saat ini, tidak ada yang tahu siapa yang membangunnya. Teori berkisar dari Alexander Agung, di abad ke-4 SM, hingga ke raja Persia Khusrau I pada abad ke-6 M. Bukti arkeologi dan kencan ilmiah sekarang menyarankan bahwa tembok ini dibangun di abad ke 5 atau 6 Masehi, oleh Kekaisaran Sassania. Hal ini membuat tembok Gorgan seribu tahun lebih tua dari Tembok Besar China yang masih terlihat sekarang yaitu dari Dinasti Ming, dan bahkan fakta yang lebih mengesankan adalah bahwa tembok Gorgan lebih kokoh dibangun daripada bentuk awal dari Tembok Besar China.
Tembok Gorgan terletak di penyempitan geografis antara Laut Kaspia dan pegunungan timur laut Iran. Ini adalah salah satu dari beberapa Gerbang Kaspi (Caspian Gates) di bagian timur dari wilayah yang dikenal di zaman kuno sebagai Hyrcania, pada rute nomaden dari stepa utara ke jantung Iran. Tembok Gorgan diyakini telah melindungi Kekaisaran Sassania di selatan dari suku-suku di utara, mungkin Suku Hun Putih. Namun, dalam bukunya "Empires and Walls" Chaichian (2014) mempertanyakan validitas penafsiran ini menggunakan bukti sejarah ancaman politik-militer potensial di kawasan itu serta geografi ekonomi dari lingkungan Gorgan Wall.
Tembok terbuat dari puluhan juta batu bata merah standar dan batu bata merah inilah yang telah memberikan julukan "Red Snake" untuk tembok Gorgan
Panjang tembok pada bagian ujung barat tak diketahui pasti karena dibanjiri oleh air yang naik dari Laut Kaspia, sedangkan ke timur, tembok membentang ke dalam lanskap pegunungan yang belum dijelajahi dari Elburz Mountains. Tapi setidaknya panjang tembok Gorgan adalah 195 kilometer dan lebar 6-10 meter. Sebuah kanal, sedalam 5 meter, dengan kemiringan yang kontinyu dibangun di sisi tembok di sebagian besar panjangnya, menyalurkan air dari reservoir yang dibangun di dataran tinggi ke dalam cekungan Kaspia. Selain berfungsi sebagai pasokan air, kanal juga berfungsi sebagai parit pertahanan. Sepanjang dinding dibangun sebanyak 30 benteng berjarak pada interval antara 10 dan 50 km. Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 30.000 tentara mungkin ditempatkan di benteng-benteng ini.
Hari ini, sebagian besar tembok kuno telah runtuh, dan terkikis dari waktu ke waktu meninggalkan sedikit bekas di seluruh lanskap.
Hujan salju umumnya hanya bisa turun di daerah yang beriklim sub-tropis hingga sedang. Namun hujan salju juga bisa turun di negara beriklim tropis seperti Indonesia dan Vietnam. Biasanya salju yang turun di daerah tropis ini dipengaruhi adanya badai yang berimbas pada penurunan suhu yang sangat drastis dan menyebabkan hujan salju.
Tak hanya negara-negara di daerah beriklim sedang saja salju bisa ditemukan. Di beberapa daerah tropis, salju juga bisa turun. Bahkan di Indonesia yang nota bene berada di garis khatulistiwa bisa memiliki salju abadi. Nah dikumpulkan Boobastis dari berbagai sumber, berikut negara tropis yang memiliki salju.
1. Fenomena Cuaca Aneh di Vietnam
Berbeda dengan Indonesia dan India yang memiliki salju karena daerah bersalju tersebut berada di dataran tinggi yang memang memungkinkan salju turun di sana. Vietnam dan Mesir mengalami hujan salju pada akhir 2013 lalu yang disebabkan oleh hempasan badai Alexa yang juga menerpa sebagian wilayah di Timur Tengah.
Salju yang turun dengan lebatnya ini merusak sejumlah area pertanian dan membuat banyak petani gagal panen. Fenomena cuaca yang aneh ini terjadi di Vietnam bagian utara tepatnya di kawasan Sa pa, Provinsi Lao Cai, Vietnam. Meskipun kawasan tersebut memang terkenal dengan suhu yang dingin namun selama ini tidak pernah terjadi hujan salju di sana.
2. Ajaibnya Musim di India
India punya musim dingin di mana pada saat itu salju akan turun. Mendengar statement ini langsung deh pada buka peta tidak percaya jika India punya salju. Sebagian besar orang tahunya India itu sama dengan Indonesia yaitu negara tropis, tapi jangan buru-buru bilang seperti itu, coba lihat peta India dengan seksama. India sangat luas, wilayahnya membentang dari selatan berbatasan dengan Samudra Hindia hingga ke utara berbatasan dengan Pakistan.
Kondisi geografis seperti ini membuat India memiliki musim yang komplit. Di bagian utara memiliki iklim menengah sehingga di sana punya 4 musim seperti di Eropa, sedangkan bagian selatan beriklim tropis dengan 2 musim seperti Indonesia. Di belahan India sebelah utara inilah salju bisa ditemui.
Di sana ada jajaran pegunungan Himalaya yang memanjang dari Jammu dan Kashmir di utara hingga Arunachal Pradesh di timur jauh, membentuk hampir seluruh perbatasan India di timur. Kalau mau bermain salju, guling-guling di atasnya traveler bisa datang ke India bagian utara. 3. Hujan Salju Pertama di Mesir Setelah 112 Tahun
Sangat mustahil salju bisa turun di daerah Afrika yang nota bene mayoritas wilayahnya diisi dengan gurun tandus yang panas. Mungkin itulah gambaran sebagian besar orang tentang negara-negara di Afrika termasuk Mesir. Meski secara teoritis itu adalah hal yang mustahil, namun fakta berkata lain. Pada akhir tahun 2013 hujan salju turun di sekitar ibu kota Mesir, Kairo.
Hujan salju yang turun di Mesir ini adalah kejadian yang sangat langka sebab sebelumnya tidak pernah ada laporan adanya hujan salju di negara tersebut. Ada yang mengatakan bahwa salju terakhir yang turun di Mesir terjadi 112 tahun lalu itupun tidak pasti karena hanya dugaan saja. Salju yang turun di bagian utara Mesir itu menutupi pantai, taman, jalanan dan atap rumah penduduk. Salju ini terjadi sebagai imbas dari badai salju yang terjadi di Yerusalem, Israel.
4. Salju Abadi di Puncak Cartensz, Papua, Indonesia
Siapa yang bilang jika salju hanya bisa ditemukan di negara beriklim sub-tropis hingga iklim sedang saja? Coba tengok ke puncak Gunung Cartensz di Papua, puncaknya yang berwarna putih itu bukan karena diselimuti kapas lho tapi itu adalah salju. Salju yang turun di puncak gunung tertinggi di Indonesia itu bukan akibat dari adanya badai atau semacamnya namun memang hujan salju alami.
Salju di Puncak Cratensz adalah salju abadi yang tidak pernah hilang sepanjang waktu meski Indonesia sedang memasuki musim kemarau sekalipun. Salju bisa turun di Indonesia yang sebenarnya berada di kawasan tropis disebabkan karena ketinggian gunung yang menacapai 4.884 mdpl yang membuat suhu udara di sana sangat dingin. Puncak Cartensz berada di pegunungan Jayawijaya yang mencakup tiga kabupaten yakni Puncak Jaya, Intan Jaya dan Mimika.
Nama Cartensz sendiri berasal dari seorang pendaki asal Belanda yang melihat ada puncak gunung yang tertutup salju pada tahun 1623 saat mendaki pegunungan Jayawijaya. Saat itu ia belum bisa mendaki hingga puncak gunung karena medan belum dikenali hingga akhirnya pendakian pertama ke puncak baru dilakukan pendaki lain di tahun 1963. Dengan ketinggiannya, Puncak Cartensz masuk dalam tujuh puncak tertinggi di dunia.
Dunia memiliki ribuan bahkan jutaan sungai yang membentang dan menjadi salah satu sumber kehidupan untuk wilayah yang dialirinya. Dari sekian banyak sungai itu, hanya empat sungai yang dipuji sedemikian tinggi oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau menyebut empat sungai ini sebagai sungai surga. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Seihan, Jeihan, Nil, dan Eufrat, semuanya adalah sungai-sungai surga.’’(HR Muslim).
Kawasan di sekitar sungai ini pada masa lalu tumbuh menjadi pusat-pusat peradaban umat manusia. Saat ini negara Arab dan Timur Tengah yang umumnya gersang bisa tumbuh subur berkat dialiri sungai-sungai ini. Rasulullah SAW memang secara khusus menyebutkan keistimewaan keempat sungai tersebut. Sebuah riwayat dari Ibnu Abbas Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah menurunkan sungai-sungai tersebut dari sumber mata air yang sama dengan yang berada di surga, yakni di lapisan yang paling bawah. Sumber mata air ini dilindungi oleh sepasang sayap malaikat Jibril. Ia menitipkannya pada gunung yang kemudian mengalirkannya ke bumi.
1. Sungai Nil Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia yang membelah sembilan negara diantaranya Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan, dan Mesir dengan panjang sungai mencapai 6.650 km. Aliran airnya berasal dari pegunungan Kilimanjoro, Afrika Timur dan mengalir dari arah selatan ke utara dan bermuara di laut tengah.
Ada fenomena yang menjadi perhatian para ilmuwan Arab tentang kadar air yang seolah sudah diatur. Pada musim dingin, sungai ini justru surut, namun ketika musim panas tiba, maka debit airnya malah naik. Luapan air menggenangi daerah di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer. Sehingga meski musim panas, namun kawasan di wilayah sungai Nil tetap subur. Naiknya sungai Nil di musim panas karena mencairnya salju di pegunungan Kilimanjoro.
Dari air Nil pula pertanian dan perkebunan Mesir menggeliat, hingga tidak di bayangkan di negeri yang mayoritas daratannya berupa padang pasir ini bisa menghasilkan buah-buahan seperti pisang, jeruk, anggur dan buahan lainnya. Amat pantas jika posisi Nil begitu berharga karena manfaatnya cukup besar terhadap kehidupan dan peradapan manusia karena Nil sendiri memiliki kekhususan di hadapan Allah.
2. Sungai Eufrat Sungai Eufrat dalam beberapa hadist sering disebut oleh Nabi Muhammad SAW. Sungai ini membentang sepanjang lebih kurang 2.781 km dan melewati tiga negara, yakni Turki, Suriah, dan Irak. Sungai ini besar bersama sungai Trigis dalam peradaban kuno besar di Mesopotamia. Kebanyakan kota purba penting terletak di tebing sungai ini, seperti Kota Mari, Sippar, Nippur, Shuruppak, Uruk, dan Eridu. Lembah sungai ini juga membentuk pusat imperium Babilonia dan Assyria. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menjelang hari kiamat, sungai Eufrat akan mengering. Pada saat mengering nanti akan ditemukan ‘Gunung Emas’ yang hanya akan membawa kekacauan. Nabi SAW memerintahkan agar umat Islam tidak turut serta dalam perebutan gunung emas tersebut.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sehingga sungai Euphrat surut menyibakkan gunung emas, di atasnya orang-orang berperang, sehingga dari setiap seratus orang akan terbunuh sembilan puluh sembilan. Setiap orang dari mereka mengatakan, “Mudah-mudahan, akulah orang yang selamat itu.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Hampir tiba masanya, sungai Euphrat surut menyingkapkan pembendaharaan emas. Siapa yang menghadirinya, janganlah mengambilnya sedikitpun.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Ubay bin Ka’ab: “Hampir tiba masanya, sungai Euphrat surut menyingkapkan gunung emas. Jika orang-orang mendengar hal itu, mereka berjalan ke sana. Maka orang-orang yang ada di sana mengatakan, “Jika kita membiarkan orang-orang mengambilinya, mereka pasti akan mengambil seluruhnya,” Beliau bersabda, “Maka, mereka bertempur di atasnya, sehingga setiap seratus orang terbunuh sembilan puluh sembilan.” [HR. Muslim].
3. Sungai Seihan Seihan merupakan sungai terbesar yang berada di Yordania (dahulu wilayah syam). Air sungai mengalir dari perbukitan Anadolu di pegunungan Ante Toros. Sungai ini Melewati Adana, dan bermuara di Laut tengah, di timur laut Teluk Iskandarun. Dalam sumber Wikipedia, sungai ini merupakan Sungai terpanjang di Turki yang mengalir ke Laut Tengah. Di Adana, aliran Sungai Seihan dibendung menjadi sebuah dam yang berfungsi untuk irigasi, tenaga listrik, dan pengendali banjir.
4. Sungai Jeihan Jeihan adalah sungai di daerah Mushoishoh. Imam Al-Hazimi berkata: Seihan ada di daerah Mushoishoh, bukan lah sungai sihun (yang ada di khurosan). (Syarah Shahih Muslim (17/176). Disebutkan oleh Penulis Nihayatul Gharib bahwasanya Seihan dan Jeihan adalah Dua Sungai yang terletak di daerah Al-Mushoisoh dan Tursus.
Air sangat penting untuk kelangsungan hidup kita, tapi tahukah kita, darimana awalnya air itu berasal? Atau darimana air yang melimpah di planet bumi yang menutupi sekitar 70 -75 persen permukaan bumi berasal?
Ketika kita masih SD atau SMP, tentu kita mempelajari tentang siklus air - penguapan dari lautan dan danau, kondensasi membentuk awan, lalu menjadi hujan yang kembali mengisi lautan dan danau - dan itu semua masuk akal. Kecuali satu hal: Tidak ada rincian menjelaskan dari mana air berasal sebelum siklus air itu terjadi.
Asal air planet kita adalah cerita yang cukup panjang dan kompleks yang meregang kembali ke sekitar 13,8 miliar tahun lalu, yaitu beberapa saat setelah terjadinya Big Bang. Dan bagian penting dari cerita, berpusat pada dua penghuni tata surya, telah hangat diperdebatkan selama beberapa dekade.
Oke, kita mulai dari bagian awal cerita, yang kita pikir kita telah memahaminya dengan baik:
Sekitar tiga menit setelah Big Bang, temperatur alam semesta terus menurun menjadi satu milyar Kelvin. Energi kinetik yang dihasilkan temperatur sebesar ini sudah tidak mampu lagi menahan gaya nuklir kuat antara proton dan netron yang selanjutnya bergabung menjadiinti-inti atom ringan. Proses ini dinamakan sebagai proses nukleosintesis. Salah satu prestasi besar kosmologi modern adalah deskripsi matematis dari proses ini, yang memberikan prediksi akurat untuk kelimpahan kosmik dari inti-inti atom yang paling sederhana yaitu hidrogen, lebih sedikit helium dan hanya beberapa lithium. Terciptanya hidrogen dengan berlimpah ini adalah awal yang tepat dalam perjalanan menuju terciptanya molekul air, tapi bagaimana dengan atom penting lain dari air, yaitu oksigen?
Di situlah peran bintang, yaitu sekitar satu miliar tahun setelah Big Bang, bintang-bintang generasi pertama masuk dalam cerita ini. Jauh di dalam interior panas mereka, tungku nuklir bintang-bintang memadukan inti-inti sederhana yang tercipta setelah Big Bang menjadi elemen-elemen yang lebih kompleks, termasuk karbon, nitrogen dan, ya, oksigen. Kemudian dalam bagian akhir kehidupan bintang, ketika bintang bersupernova, ledakannya memuntahkan elemen-elemen ini ke ruang angkasa. Oksigen dan hidrogen bergabung menciptakan H2O.
Apakah cerita hanya sampai disitu? Tidak! Bahkan, ini adalah bagian di mana cerita menjadi sedikit lebih rumit. Molekul-molekul air yang pasti menjadi bagian dari pusaran berdebu yang mengelilingi bintang-bintang generasi kedua (seperti matahari kita) yang baru lahir dan membentuk planet-planet dan obyek-obyek tata surya lainnya. Peristiwa seperti ini dimulai sekitar sembilan miliar tahun setelah Big Bang.
Ilustrasi awan gas dan debu pembentuk planet dan obyek-obyek tata surya lainnya mengelilingi bintang muda
Tapi dalam sejarah awal bumi, suhu lingkungan sangat tinggi dan tidak ada atmosfer yang membungkus, menyiratkan bahwa air permukaan akan menguap dan melayang kembali ke angkasa. Air yang kita miliki saat ini, tampaknya, haruslah ada lama setelah Bumi terbentuk.
Pada tata surya kita, selama periode sekitar 4 miliar tahun yang lalu yang disebut Late Heavy Bombardment, obyek-obyek besar, asteroid dan/atau komet menabrak bumi dan planet-planet dalam. Ada kemungkinan bahwa obyek-obyek tersebut mengandung air, dan bahwa tabrakan-tabrakan tersebut bisa menciptakan lautan air yang memenuhi bumi.
Namun, pengukuran jarak jauh dari air yang menguap dari beberapa komet besar yang ada (Halley, Hyakutake, dan Hale-Bopp) mengungkapkan bahwa air es mereka dibuat dari berbagai jenis H2O (mengandung isotop Hidrogen yang lebih berat) dari H2O Bumi, menunjukkan bahwa komet ini tidak bisa menjadi sumber air kita. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh misi rosetta terhadap komet 67P/Churyumov-Gerasimenko menunjukkan bahwa jenis hidrogen pada airnya berbeda dengan air bumi
Dengan komet besar dicoret daftar, astronom mulai bertanya-tanya apakah mungkin petunjuk tentang air bumi terletak di sabuk asteroid. Wilayah ratusan ribu asteroid yang mengorbit antara planet-planet dalam dan luar tata surya kita ini awalnya diyakini oleh para astronom terlalu dekat dengan matahari untuk menjadi rumah air, namun para astronom menemukan bukti pertama es di asteroid 24 Themis.
Penemuan ini diikuti penemuan-penemuan lainnya dari es di asteroid menunjukkan bahwa mungkin ada jauh lebih banyak es di sabuk asteroid daripada yang diperkirakan dan memberikan kemungkinan yang cukup besar, bahwa asteroid-asteroid lah yang merupakan asal air di bumi. Tetapi analisis saat ini masih didasarkan pada sampel yang terbatas, yang berarti masih ada kemungkinan bahwa kita belum sampai pada kesimpulan akhir.
Jika batu-batu luar angkasa yang kita sebut asteroid adalah asal dari semua air yang ada di bumi saat ini, maka mungkin pengetahuan diatas akan lebih memperluas pemahaman kita tentang tafsir ayat-ayat berikut ini:
.... Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Al Baqoroh 74)
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (Al Mukminuun 18)
Wallahualam
Jadi, pada saat Anda menghidupkan keran, renungkanlah sejarah perjalanan air yang sangat panjang dan indah itu ..... (versesofuniverse)
Hampir sepanjang tahun, Viganella tak pernah disinari matahari. Pegunungan yang menjulang mengelilingi desa membuat sinar matahari tidak sampai.
Apa jadinya jika sebuah desa tidak terkena matahari saat musim dingin tiba? Tentunya akan sangat menyusahkan penduduk setempat. Begitulah yang dirasakan oleh penduduk Desa Viganella di Italia.
Seperti dilansir brilio.net dari amusingplanet.com, Jumat (8/5), Viganella adalah sebuah desa kecil yang terletak di di bagian lembah sebuah pegunungan yang menjulang tinggi, tepatnya terletak di Piedmont, Provinsi Verbano-Cusio-Ossola,130 km sebelah utara Kota Milan, Italia. Tidak ada masalah dari kehidupan desa tersebut kecuali saat musim dingin tiba.
Hampir sepanjang tahun, desa ini tidak pernah disinari matahari. Pegunungan yang menjulang mengelilingi desa menyebabkan sinar matahari tidak sampai ke desa Viganella. Sehingga pada saat musim dingin datang, masyarakat Viganella bisa merasakan dingin yang luar biasa.
Ide cemerlang muncul dari kepala Giacomo Bonzani. Arsitek ini mencoba membuatkan 'matahari' untuk Viganella. Awalnya, banyak kalangan yang membatah ide sang arsitek karena dinilai mustahil. Namun, Giacomo telah membuktikannya dengan mewujudkan semua yang ada di kepalanya tersebut.
Bonzani membuat cermin raksasa yang bisa memantulkan cahaya matahari ke arah desa yang ada di dasar lembah. Cermin raksasa ini kemudian dijuluki oleh masyarakat Viganella sebagai matahari buatan.
Cermin tersebut dikendalikan oleh perangkat lunak komputer agar bisa melacak di mana sumber matahari dan bisa memantulkannya secara otomatis ke arah desa. Tidak hanya masyarakat Viganella saja yang bisa merasakan dampak dari sinar matahari tersebut, tapi juga para wisatawan yang penasaran atas ide kreatif ini.
Di permukaan bumi yang luas tempat kita tinggal terdiri dari beberapa benua, mulai dari Asia, Eropa, Amerika, Australia, Afrika, Arktik, hingga Antartika. Kemudian di setiap benua terdapat negara-negara yang berbeda-beda.
Menurut Wikipedia, tidak ada kesepakatan khusus mengenai jumlah negara di dunia, mengingat ada beberapa negara yang kedaulatannya masih diperdebatkan. Saat ini total jumlah negara-negara di dunia yakni 206 negara.
Sebanyak 193 negara dari total jumlah tersebut adalah anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Dan 13 negara lainnya kedaulatannya masih diperdebatkan.
Terlepas dari itu, tiap negara tentu memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Dari segi keindahan alam, karakteristik demografi, obyek wisata, dan berbagai keunikan lainnya antara negara satu dengan lainnya pasti berbeda. Berikut ini adalah beberapa negara di dunia dengan keunikannya yang
Indonesia (Negara dengan Ribuan Pulau)
Lebih dari 17.500 pulau ada di Indonesia. Sekitar 6.000 pulau yang berpenghuni. Pulau terpadat adalah pulau Jawa (bahkan menjadi pulau terpadat di dunia). Kemudian pulau besar lainnya adalah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua.
Australia (Negara Benua)
Bila umumnya di setiap benua terdapat lebih dari satu negara, lain halnya dengan Benua Australia. Australia merupakan satu-satunya negara di dunia yang mencakup seluruh benua (satu-satunya negara yang merupakan benua dan benua yang merupakan sebuah negara). Negeri Kangguru itu merupakan negara terbesar keenam di dunia, dengan total luas 7.686.850 km persegi.
Kanada (Negara dengan Berjuta Danau)
Kanada merupakan negara yang sangat kaya akan danau. Lebih dari 60 persen dari semua danau di dunia ada di Kanada. Sangking banyaknya sehingga jumlah pasti danau-danau di sana tidak diketahui. Bayangkan saja, di beberapa daerah, untuk setiap 100 kilometer persegi, rata rata terdapat lebih dari 30 danau.
Libya (Negara Gurun Pasir)
Libya, negara yang terletak di Benua Afrika ini miliki persentase gurun pasir tertinggi mencapai 99%. Gurun Libya, yang meliputi sebagian besar Negara Libya, adalah salah satu tempat paling kering di muka bumi. Bayangkan saja, di beberapa daerah di Libya bisa puluhan tahun tanpa hujan.
Suriname (Negara dalam Hutan)
Negara ini miliki hutan yang luar biasa luas, yakni 14,8 juta hektar (57.000 mil persegi), atau 91% dari total luas daerah Suriname (16,3 juta hektar).
Luasnya hutan di Suriname dan jumlah penduduk yang sedikit (sekitar 400 ribu jiwa yang tinggal di ibukota dan di pesisir) membuatnya menjadi negara dengan tingkat deforestasi terendah di dunia.
Danau Urmia, di barat laut Iran, pernah menjadi salah satu danau garam permanen yang terbesar di dunia dan terbesar kedua di Timur Tengah, setelah Laut Mati. Pada ukuran penuh, danau ini membentang sejuah 140 km dari utara ke selatan dan 85 km dari timur ke barat, meliputi area seluas 5.200 km persegi.
Secara historis, danau menarik banyak spesies burung migran termasuk flamingo, pelikan, bebek dan kuntul. Danau itu sendiri adalah rumah bagi spesies udang air garam yang unik, Artemia urmiana, dan bersama dengan lahan basah sekitarnya dan habitat dataran tinggi, mendukung banyak spesies reptil, amfibi dan mamalia. Daerah sekitar danau merupakan daerah pertanian yang penting dengan 6,4 juta orang bergantung padanya.
Tapi selama dua dekade terakhir, danau telah menyusut drastis. Ujung selatan danau hampir mengering mengurangi luas permukaan sekitar 2.000 km persegi dan volume air telah menyusut hampir 95 persen. Pengalihan air untuk proses irigasi dan kekeringan berkepanjangan dikatakan menjadi penyebab.
Danau Urmia adalah danau endorheic atau danau terminal yang berarti bahwa danau tidak memiliki arus keluar, dan satu-satunya cara air danau pergi adalah dengan penguapan. Sebanyak tiga belas sungai membuang air mereka ke danau, dengan sungai terbesar adalah sungai Zarrineh Rood yang menyumbang mayoritas air Danau. Masukan tambahan berasal dari curah hujan, banjir dan sebagian kecil dari aliran air tanah.
Penyebab paling signifikan dari penurunan Danau Urmia adalah pengalihan air dari sungai-sungai yang mengaliri danau tersebut. Penyebab lain yang memberikan kontribusi adalah berkurangnya curah hujan, suhu yang memanas dan abtraksi air tanah. Jumlah sumur pompa air tanah meningkat dari beberapa ribu pada tahun 1973 menjadi lebih dari 70.000 pada tahun 2005.
Mengeringnya Danau Urmia telah mempengaruhi populasi udang danau. Karena danau tidak memiliki outlet, Danau Urmia sangat asin dan hilangnya air meningkatkan salinitas danau ke titik yang mengancam kelangsungan hidup udang. Udang Artemia urmiana bertanggung jawab untuk produksi ganggang danau dan populasi burung migran yang beragam yang memakan udang tersebut. Hilangnya udang air garam akan berakibat hilangnya banyak populasi burung migran di Danau Urmia dan mempengaruhi seluruh ekosistem secara berkelanjutan.
Nasib Danau Urmia ini mungkin akan seperti kematian tragis Laut Aral di Uzbekistan Barat. Salah satu danau terbesar di dunia, Laut Aral mengering karena pengalihan air untuk pertanian dari dua sungai yang mengaliri danau. Selama lima dekade, luas laut aral turun menjadi kurang dari 10% dari luas aslinya di tahun 1960-an.
Mengeringnya Danau Urmia, bagaimanapun, mendasari masalah air yang lebih luas. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa sungai besar Iran telah kering, dan demikian juga yang terjadi di danau terbesar ketiga Iran, Hamoun, di tenggara.
New Scientist melaporkan bahwa tahun lalu pemerintah Iran telah mengalokasikan dana setengah miliar dolar dalam upaya untuk memulihkan danau yang dahulunya besar dengan manajemen air yang tepat, mengurangi penggunaan air petani, dan memulihkan lingkungan setempat.
Siapa yang tak kenal lalat? bagi sebagian orang lalat tidak lain hanyalah seekor hewan kecil yang menjijikkan dan hanya membawa musibah dan penyakit bagi manusia, padahal sebenarnya lalat juga memiliki manfaat yang tidak sedikit bagi kehidupan Manusia, karena Allah tidaklah menjadikan sesuatu itu dengan sia-sia. Kalau seperti itu, apasih manfaat lalat untuk kehidupan Manusia?
Sebelum kita membahas mengenai manfaat lalat untuk kehidupan Manusia, ada baiknya kita berkenalan dulu dengan hewan yang satu ini. menurut Wikipedia, lalat adalah serangga yang berasal dari sub ordo Cyclorrapha ordo Diptera. Secara morfologi lalat dibedakan dari nyamuk berdasarkan ukuran antenanya, lalat berantena pendek, sedangkan nyamuk berantena panjang. Lalat umumnya mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil yang berguna untuk menjaga stabilitas saat ia terbang. Lalat sering hidup diantara Manusia dan sebagian jenis dapat menyebabkan penyakit yang serius. Lalat disebut penyebar penyakit karena setiap ekor lalat yang hinggap disuatu tempat maka kurang lebih 125.000 kuman yang ikut terjatuh di tempat itu. Lalat sangat mengandalkan penglihatan untuk dapat bertahan hidup. Mata majemuk yang dimiliki oleh lalat terdiri atas ribuan lensa yang sangat peka terhadap gerakan. Berikut adalah beberapa manfaat lalat untuk kehidupan Manusia..
Lalat bermanfaat untuk dunia kesehatan, yaitu untuk terapi penyakit menggunakan larva dari lalat yang biasa disebut dengan “Maggot Therapy”. Maggot Therapy atau yang biasa disebut dengan larva therapy adalah salah satu cara pengobatan alternatif untuk mengobati luka borok atau korengan yang menahun. Bagaimana cara kerja sehingga larva lalat ini bisa dijadikan bahan untuk therapy? Ketika larva tersebut sibuk menggerogoti luka ia juga sekaligus beraksi untuk membersihkan kulit mati dan daerah-daerah yang terinfeksi, membunuh bakteri yang ada dan merangsang penyembuhan atau penutupan luka.
Selain Bakteri dan Cacing tanah, lalat juga merupakan salah satu hewan pengurai yang dapat mengurai limbah rumah tangga, ini sangat penting untuk mengurangi sampah bumi. Sekelompok peneliti dari Universitas Alicante Spanyol, mengadakan penelitian yang membuktikan larva lalat dapat mengurai tinja atau kotoran dari hewan dan Manusia. Artinya larva dari lalat ini dapat dimanfaatkan mengurangi jumlah limbah biologis dimuka bumi ini. Lalat juga dapat mengurai jasad yang telah mati sehingga mudah menyatu dengan tanah.
Larva lalat dapat dijadikan sumber pangan alternatif. Jenis larva lalat yang bisa dijadikan sumber pangan alternatif adalah dari jenis lalat tentara yang besar. Larva dari lalat tentara ini mengandung protein mencapai 50 % dan lemak sebesar 25 % dari keseluruhan tubuhnya. Larva dari lalat tentara ini sering dijadikan sebagai pakan untuk ikan.
Lalat memiliki gen yang bernama gen “refilin” yang memiliki dua fungsi yaitu:
Fungsi untuk IndustriGen refilin ini dapat dimanfaatkan oleh industri sebagai pengganti karet yang biasa didapatkan dari getah karet atau yang lain. Gen ini lebih kuat dan memiliki daya elastisitas yang lebih tinggi dari semua jenis karet yang ada didunia, gen ini memiliki daya dorong dan daya tekan yang sangat kuat. Fungsi yang luar biasa ini ada pada seekor lalat yang dapat menggetarkan sayapnya sampai 1000 kali dalam setiap detiknya.
Fungsi Untuk KesehatanGen refilin adalah salah satu gen yang dapat dimanfaatkan pada dunia kesehatan karena dapat mengobati penyakit-penyakit yang pada syaraf-syaraf Arteri dan syaraf-syaraf Meina. Pada syaraf arteri yang banyak terjadi penyumbatan, gen-gen refilin yang ada pada sayap seekor lalat dapat mengobati penyumbatan tersebut.
Dengan mata kita, kita dapat melihat langit di atas kita dan rumput di bawah kita. Jika kita ingin menjelajahi kedalaman alam semesta kita, mata kita dapat melihat beberapa ribu bintang, matahari, bulan kita, dan (pada malam yang benar-benar cerah) beberapa planet yang mengorbit di tata surya kita. Itulah seluruh alam semesta kita .... setidaknya itu yang dapat terlihat oleh mata kita.
Untunglah teknologi telah memungkinkan kita untuk melihat alam semesta di luar batas-batas indera penglihatan kita dengan cara yang jauh lebih bermakna. Ini telah mengubah alam semesta kecil kita, yang hanya terlihat beberapa ribu bintang, menjadi samudera kosmik tanpa akhir yang dihuni oleh tak terhitung banyaknya bintang.
Ketika para ilmuwan mengirim Teleskop luar angkasa Hubble ke orbit pada tahun 1990, mereka sudah tahu bahwa alam semesta adalah tempat yang jauh lebih besar, tapi mereka masih tidak siap untuk menerima apa yang akan mereka temukan. Pada tahun 1995, para ilmuwan yang bertanggung jawab atas Hubble memutuskan untuk melakukan percobaan kecil dengan teleskop baru itu, mengarahkannya untuk mengamati sepetak hitam kecil dari langit yang ukurannya kurang dari sepersepuluh ukuran bulan purnama (2,5 menit busur) di wilayah Big Dipper selama beberapa hari.
Diagram ini menunjukkan Teleskop luar angkasa Hubble di orbit sekitar Bumi, dengan kameranya terfokus pada sebuah petak kecil di atas konstelasi Big Dipper untuk mengambil gambar alam semesta jauh atau Deep Field.
Anda melihat kotak kuning kecil pada gambar diatas? Nah, itulah petak hitam kecil di langit di mana kamera Hubble diarahkan hari demi hari.
Selama 10 hari atau sekitar 150 kali mengorbit bumi, teleskop yang paling kuat di dunia ini sepenuhnya dimonopoli, untuk menatap "petak hitam kecil". Dan hasilnya sangat mempesona:
Hubble Deep Field (HDF) 1995. Dalam bidang kecil ini, Hubble menemukan setidaknya 3000 galaksi pada berbagai tahap evolusi.
Gambar yang dihasilkan, disebut Hubble Deep Field, menunjukkan hampir 3000 galaksi, beberapa di antaranya empat miliar kali lebih redup dari bintang samar yang terlihat dengan mata telanjang. Ya, ternyata, petak kecil kosong diruang, menyembunyikan lautan galaksi. Hampir semua dari 3.000 objek dalam gambar adalah galaksi, yang belum pernah terlihat.
Luangkan waktu sejenak untuk memahami ini. Dengan mata kita, kita melihat beberapa ribu bintang, tetapi dengan sedikit teknologi ini, kita melihat beberapa ribu galaksi!!
Bisakah kita melihat lebih jauh lagi? Jawabnya adalah bisa! Pada tahun 2003 teleskop Hubble sekali lagi diarahkan pada petak kecil dari langit, namun kali ini di konstelasi Fornax (terletak di sebelah selatan Orion) dari tanggal 24 September 2003 sampai 16 Januari 2004 (lebih dari 400 orbit).
Diagram kiri menunjukkan Teleskop luar angkasa Hubble di orbit sekitar Bumi, dengan kameranya terfokus pada sebuah petak kecil di dekat konstelasi Fornax. Gambar kanan adalah perbandingan ukuran petak kecil (kotak merah) dengan bulan purnama
Gambar yang dihasilkan, disebut Hubble Ultra Deep Field, mengandung sekitar 10.000 galaksi. Diperkirakan bahwa jika Hubble mengambil eksposur waktu yang sama untuk seluruh langit, maka proyek itu akan membutuhkan waktu 1 juta tahun.
Pandangan dari hampir 10.000 galaksi yang disebut Hubble Ultra Deep Field. Snapshot termasuk galaksi dari berbagai usia, ukuran, bentuk, dan warna. Terkecil, galaksi paling merah, sekitar 100, mungkin di antara galaksi yang paling jauh yang diketahui, ada ketika alam semesta baru berusia 800 juta tahun. Galaksi terdekat - yang lebih besar, lebih cerah, spiral yang terdefinisi dengan baik dan ellipticals - berkembang sekitar 1 milyar tahun yang lalu, ketika kosmos berusia 13 miliar tahun.
Kemudian, Wide Field Camera 3 dipasangkan ke Hubble pada tahun 2009 memperpanjang pandangan ke cahaya inframerah-dekat. Hasilnya adalah gambar yang disebut Hubble Ultra Deep Field inframerah (IR-HUDF) yang memperlihatkan galaksi-galaksi yang lebih jauh yang muncul hanya 800 juta tahun setelah Big Bang. Kamera ini mengambil lebih dari 2.000 gambar dari petak yang sama dengan HUDF selama 50 hari, dengan total waktu paparan 2 juta detik.
Akhirnya pada bulan September 2012, Kamera ACS dari teleskop Hubble dan saluran inframerah dari kamera WFPC3 mengambil gambar yang disebut sebagai Hubble eXtreme Deep Field (HXDF), gambar kosmos yang paling jauh yang pernah diambil oleh manusia. Menggabungkan kekuatan yang dikembangkan selama 10 tahun, HXDF menjadi lebih sensitif, dalam beberapa warna, daripada Hubble Deep Field (HDF) 1995, Hubble Ultra Deep Field (HUDF) 2004, dan Infrared HUDF 2009.
Meskipun HXDF bidang pandangnya lebih kecil dari HUDF, namun dapat menunjukkan galaksi-galaksi redup (jauh) - kira-kira 5.500. Galaksi-galaksi samar ini kecerahannya sekitar seper 10 milyar dari kecerahan obyek yang paling samar yang bisa dilihat oleh mata kita.
Citra terdalam dari alam semesta yang pernah diambil dalam cahaya tampak. Gambar di atas adalah Hubble eXtreme Deep Field (HXDF) menunjukkan contoh dari beberapa galaksi tertua yang pernah terlihat, galaksi yang terbentuk tepat setelah zaman kegelapan, 13 miliar tahun yang lalu, ketika alam semesta hanya beberapa persen dari usia saat ini. tersebut. Para astronom di seluruh dunia kemungkinan akan mempelajari HXDF selama bertahun-tahun yang akan datang untuk lebih memahami bagaimana bintang dan galaksi terbentuk di alam semesta awal.
Kemudian pada tahun 2014, gambar diupdate lagi dengan menambahkan data ultraviolet seperti yang terlihat dibawah ini:
Galaksi-galaksi seperti permen berwarna-warni mengisi Hubble Ultra Deep Field 2014. Galaksi paling redup lebih dari 10 miliar kali lebih redup dari bintang yang terlihat dengan mata telanjang dan mewakili alam semesta yang sangat jauh di masa lalu, setidaknya 100 juta tahun setelah Big Bang. Gambar di atas dibuat dengan penambahan signifikan data ultraviolet ke Hubble Ultra Deep Field, ini merupakan update pada pandangan paling jauh Hubble ke arah konstelasi Fornax selatan. Sekarang mencakup seluruh rentang panjang gelombang yang tersedia untuk kamera Hubble, dari ultraviolet ke cahaya terlihat hingga inframerah dekat. Data Ultraviolet menambahkan kemampuan penting mempelajari pembentukan bintang di galaksi-galaksi Hubble Ultra Deep Field antara jarak 5 dan 10 miliar tahun cahaya.
Memandang kosmos Gambar bertindak seperti mesin waktu. Semakin jauh galaksi maka akan semakin lama cahayanya sampai ke kita - dan semakin awal alam semesta yang kita lihat. Karena alam semesta terus mengembang sejak cahaya dipancarkan, beberapa galaksi dalam gambar terletak dekat dengan tepi alam semesta yang teramati. Ini adalah titik terjauh di ruang yang kita bisa, pada prinsipnya, lihat. Ini adalah sekitar 45 miliar tahun cahaya dari Bumi: cahaya dari obyek yang lebih jauh belum sampai ke kita.
Jauh dan dahulu sekali Beberapa galaksi dalam gambar HXDF relatif lebih dekat dibanding yang lainnya, yaitu obyek-obyek yang lebih besar dalam gambar: galaksi biru atau putih dengan lengan spiral, atau galaksi merah dan oranye besar. Galaksi seperti ini sangat mirip dengan galaksi yang kita lihat di dekat Bima Sakti.
Obyek-obyek yang paling jauh terlihat sangat berbeda dengan galaksi-galaksi yang lebih dekat, menunjukkan seberapa cepat perubahan galaksi di alam semesta awal. Mereka bersinar terang dengan cahaya bintang-bintang muda, mengungkapkan bahwa lebih banyak bintang yang terbentuk di alam semesta awal daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Salah satu obyek-obyek ini, dijuluki 39546284, terlihat pada gambar yang diperbesar di atas, dianggap yang paling jauh: dimana cahayanya membutuhkan waktu sekitar 13,3 miliar tahun untuk mencapai kita (alam semesta itu sendiri diperkirakan berusia sekitar 13,8 miliar tahun). Banyak dari galaksi yang sangat muda akhirnya akan berkembang menjadi galaksi yang terlihat lebih seperti Bima Sakti.
Gambar juga berisi beberapa supernova. SN Primo adalah salah satu dari supernova, hampir sepuluh miliar tahun cahaya jauhnya. Supernova seperti ini yang digunakan untuk memetakan sejarah ekspansi alam semesta.
Mungkin fakta yang paling luar biasa adalah bahwa gambar ini hanya mewakili sebagian kecil dari alam semesta kita. Diperkirakan ada 100-200 milyar galaksi di alam semesta, dan hanya sekitar 5.000an yang muncul dalam HXDF diatas. Dengan kata lain, Anda akan membutuhkan sekitar 30 juta gambar seperti HXDF untuk memetakan seluruh langit.
Pertanyaan lain yang perlu kita renungkan adalah: Apakah hanya kita (manusia bumi) satu-satunya mahluk hidup yang memandang dan menikmati gambar-gambar ini? Apakah manusia bumi lah satu-satunya mahluk yang dapat dan berusaha memahami alam semesta? Apakah kita sendirian di alam semesta yang maha luas ini?
Gambar yang luar biasa ini akan menjadi salah satu warisan Hubble yang abadi. Karena Space Shuttle sekarang sudah pensiun dari layanan, tidak ada misi servis masa depan yang direncanakan. Ini berarti tidak ada upgrade alat di masa depan, sehingga tidak mungkin bagi Hubble untuk dapat meningkatkan secara signifikan kedalaman gambar ini atau mengambil gambar yang lebih jauh dari gambar ini. Sebuah kehormatan yang mungkin menunggu James Webb Space Telescope, yang dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun 2018, dan awal dari warisan astronomi lainnya ....