Hujan salju umumnya hanya bisa turun di daerah yang beriklim sub-tropis hingga sedang. Namun hujan salju juga bisa turun di negara beriklim tropis seperti Indonesia dan Vietnam. Biasanya salju yang turun di daerah tropis ini dipengaruhi adanya badai yang berimbas pada penurunan suhu yang sangat drastis dan menyebabkan hujan salju.
Tak hanya negara-negara di daerah beriklim sedang saja salju bisa ditemukan. Di beberapa daerah tropis, salju juga bisa turun. Bahkan di Indonesia yang nota bene berada di garis khatulistiwa bisa memiliki salju abadi. Nah dikumpulkan Boobastis dari berbagai sumber, berikut negara tropis yang memiliki salju.
1. Fenomena Cuaca Aneh di Vietnam
Berbeda dengan Indonesia dan India yang memiliki salju karena daerah bersalju tersebut berada di dataran tinggi yang memang memungkinkan salju turun di sana. Vietnam dan Mesir mengalami hujan salju pada akhir 2013 lalu yang disebabkan oleh hempasan badai Alexa yang juga menerpa sebagian wilayah di Timur Tengah.
Salju yang turun dengan lebatnya ini merusak sejumlah area pertanian dan membuat banyak petani gagal panen. Fenomena cuaca yang aneh ini terjadi di Vietnam bagian utara tepatnya di kawasan Sa pa, Provinsi Lao Cai, Vietnam. Meskipun kawasan tersebut memang terkenal dengan suhu yang dingin namun selama ini tidak pernah terjadi hujan salju di sana.
2. Ajaibnya Musim di India
India punya musim dingin di mana pada saat itu salju akan turun. Mendengar statement ini langsung deh pada buka peta tidak percaya jika India punya salju. Sebagian besar orang tahunya India itu sama dengan Indonesia yaitu negara tropis, tapi jangan buru-buru bilang seperti itu, coba lihat peta India dengan seksama. India sangat luas, wilayahnya membentang dari selatan berbatasan dengan Samudra Hindia hingga ke utara berbatasan dengan Pakistan.
Kondisi geografis seperti ini membuat India memiliki musim yang komplit. Di bagian utara memiliki iklim menengah sehingga di sana punya 4 musim seperti di Eropa, sedangkan bagian selatan beriklim tropis dengan 2 musim seperti Indonesia. Di belahan India sebelah utara inilah salju bisa ditemui.
Di sana ada jajaran pegunungan Himalaya yang memanjang dari Jammu dan Kashmir di utara hingga Arunachal Pradesh di timur jauh, membentuk hampir seluruh perbatasan India di timur. Kalau mau bermain salju, guling-guling di atasnya traveler bisa datang ke India bagian utara.
3. Hujan Salju Pertama di Mesir Setelah 112 Tahun
Sangat mustahil salju bisa turun di daerah Afrika yang nota bene mayoritas wilayahnya diisi dengan gurun tandus yang panas. Mungkin itulah gambaran sebagian besar orang tentang negara-negara di Afrika termasuk Mesir. Meski secara teoritis itu adalah hal yang mustahil, namun fakta berkata lain. Pada akhir tahun 2013 hujan salju turun di sekitar ibu kota Mesir, Kairo.
Hujan salju yang turun di Mesir ini adalah kejadian yang sangat langka sebab sebelumnya tidak pernah ada laporan adanya hujan salju di negara tersebut. Ada yang mengatakan bahwa salju terakhir yang turun di Mesir terjadi 112 tahun lalu itupun tidak pasti karena hanya dugaan saja. Salju yang turun di bagian utara Mesir itu menutupi pantai, taman, jalanan dan atap rumah penduduk. Salju ini terjadi sebagai imbas dari badai salju yang terjadi di Yerusalem, Israel.
4. Salju Abadi di Puncak Cartensz, Papua, Indonesia
Siapa yang bilang jika salju hanya bisa ditemukan di negara beriklim sub-tropis hingga iklim sedang saja? Coba tengok ke puncak Gunung Cartensz di Papua, puncaknya yang berwarna putih itu bukan karena diselimuti kapas lho tapi itu adalah salju. Salju yang turun di puncak gunung tertinggi di Indonesia itu bukan akibat dari adanya badai atau semacamnya namun memang hujan salju alami.
Salju di Puncak Cratensz adalah salju abadi yang tidak pernah hilang sepanjang waktu meski Indonesia sedang memasuki musim kemarau sekalipun. Salju bisa turun di Indonesia yang sebenarnya berada di kawasan tropis disebabkan karena ketinggian gunung yang menacapai 4.884 mdpl yang membuat suhu udara di sana sangat dingin. Puncak Cartensz berada di pegunungan Jayawijaya yang mencakup tiga kabupaten yakni Puncak Jaya, Intan Jaya dan Mimika.
Nama Cartensz sendiri berasal dari seorang pendaki asal Belanda yang melihat ada puncak gunung yang tertutup salju pada tahun 1623 saat mendaki pegunungan Jayawijaya. Saat itu ia belum bisa mendaki hingga puncak gunung karena medan belum dikenali hingga akhirnya pendakian pertama ke puncak baru dilakukan pendaki lain di tahun 1963. Dengan ketinggiannya, Puncak Cartensz masuk dalam tujuh puncak tertinggi di dunia.
No comments:
Post a Comment