Sunday, May 17, 2015
Tembok Besar Gorgan
Tembok Besar Gorgan adalah serangkaian dinding tembook pertahanan kuno yang terletak di dekat Gorgan di Provinsi Golestan timur laut Iran, di sudut tenggara Laut Kaspia. Dengan panjang 195 km, ini adalah tembok kedua setelah Great Wall of China sebagai tembok pertahanan terpanjang yang ada di dunia, tapi sampai saat ini, tidak ada yang tahu siapa yang membangunnya. Teori berkisar dari Alexander Agung, di abad ke-4 SM, hingga ke raja Persia Khusrau I pada abad ke-6 M. Bukti arkeologi dan kencan ilmiah sekarang menyarankan bahwa tembok ini dibangun di abad ke 5 atau 6 Masehi, oleh Kekaisaran Sassania. Hal ini membuat tembok Gorgan seribu tahun lebih tua dari Tembok Besar China yang masih terlihat sekarang yaitu dari Dinasti Ming, dan bahkan fakta yang lebih mengesankan adalah bahwa tembok Gorgan lebih kokoh dibangun daripada bentuk awal dari Tembok Besar China.
Tembok Gorgan terletak di penyempitan geografis antara Laut Kaspia dan pegunungan timur laut Iran. Ini adalah salah satu dari beberapa Gerbang Kaspi (Caspian Gates) di bagian timur dari wilayah yang dikenal di zaman kuno sebagai Hyrcania, pada rute nomaden dari stepa utara ke jantung Iran. Tembok Gorgan diyakini telah melindungi Kekaisaran Sassania di selatan dari suku-suku di utara, mungkin Suku Hun Putih. Namun, dalam bukunya "Empires and Walls" Chaichian (2014) mempertanyakan validitas penafsiran ini menggunakan bukti sejarah ancaman politik-militer potensial di kawasan itu serta geografi ekonomi dari lingkungan Gorgan Wall.
Tembok terbuat dari puluhan juta batu bata merah standar dan batu bata merah inilah yang telah memberikan julukan "Red Snake" untuk tembok Gorgan
Panjang tembok pada bagian ujung barat tak diketahui pasti karena dibanjiri oleh air yang naik dari Laut Kaspia, sedangkan ke timur, tembok membentang ke dalam lanskap pegunungan yang belum dijelajahi dari Elburz Mountains. Tapi setidaknya panjang tembok Gorgan adalah 195 kilometer dan lebar 6-10 meter. Sebuah kanal, sedalam 5 meter, dengan kemiringan yang kontinyu dibangun di sisi tembok di sebagian besar panjangnya, menyalurkan air dari reservoir yang dibangun di dataran tinggi ke dalam cekungan Kaspia. Selain berfungsi sebagai pasokan air, kanal juga berfungsi sebagai parit pertahanan. Sepanjang dinding dibangun sebanyak 30 benteng berjarak pada interval antara 10 dan 50 km. Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 30.000 tentara mungkin ditempatkan di benteng-benteng ini.
Hari ini, sebagian besar tembok kuno telah runtuh, dan terkikis dari waktu ke waktu meninggalkan sedikit bekas di seluruh lanskap.
(verseofuniverse)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment