Lahir pada tahun 1976, Suren Manvelyan mulai memotret ketika ia berumur enam belas tahun dan menjadi fotografer profesional pada tahun 2006. Kiprah fotografinya ia dedikasikan untuk memotret foto makro, proyek foto kreatif, pemandangan, dan banyak lagi. Foto Suren telah diterbitkan di berbagai majalah dan koran di Armenia dan di seluruh dunia.
Proyek yang bernama Your beautiful eyes, saat ini menjadi yang paling banyak dilihat saat ini di Behance yang mencapai 4.011.427 viewers dan merupakan proyek kedua yang paling 'dihargai' sepanjang masa dengan 87.704 like (terakhir kali saya akses 12 Mei 2015).
Seiring dengan hobi fotografi, selama sepuluh tahun terakhir Suren juga menikmati mengajar fisika, matematika, geometri proyektif dan astronomi di Yerevan Waldorf School. Dari tahun 1997 hingga 2011 ia menjabat sebagai peneliti ilmiah di Institut Penelitian Fisika, National Academy of Sciences. Suren menerima gelar PhD dalam Fisika Teoritis dari Universitas Negeri Yerevan pada tahun 2001 di mana penelitiannya berfokus pada Quantum Chaos. Ia menerima penghargaan dari Presiden Republik Armenia dalam penelitian di bidang teknologi kuantum.
Di bawah ini kamu akan menemukan koleksi terfavorit dari fotografi makro mata manusia karya pribadi Suren Manvelyan.
Maha Kuasa Allah atas apa yang diciptakan-Nya, SubhanAllah.
…..Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.
(Surat al-Mulk, 3-4)
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
(Surat al-Infitar, 7-8)
Semoga bermanfaat
(ardiyansyahdotcom)
Showing posts with label Foto Unik. Show all posts
Showing posts with label Foto Unik. Show all posts
Sunday, May 17, 2015
Wednesday, April 15, 2015
Hewan-Hewan Ajaib Yang Mampu Terbang Seperti Burung
Beberapa hewan dari jenis mamalia, reptil, bahkan ikan mampu untuk melayang di udara. Terbang di sini maksudnya adalah melayang dalam waktu yang cukup lama (tidak sekedar melompat) di udara. Berikut adalah daftar 9 hewan yang mampu terbang (melayang) seperti burung di udara.
FLYING SQUID
Ketika melarikan diri dari predator, cumi melompat terbang dari laut dan bisa tetap melayang di udara hingga beberapa meter. Untuk mencapai udara, cumi akan meniup keluar air untuk membawanya keluar dari laut. Karena itu, cumi ini dianggap hewan jet yang memiliki kemampuan mendorong seperti jet. Sirip kecilnya dapat membantu untuk memberikan keseimbangan selama meluncur.
FLYING LEMURS
Flying lemur, atau dikenal sebagai Flying lemur dari Filipina, memiliki kaki berselaput besar dan ekor kaki panjang, yang dihubungkan oleh membran pada anggota tubuh depannya. Makhluk malam ini dulu pernah diburu untuk dikonsumsi sebagai salah satu menu makanan yang lezat, tetapi baru-baru ini telah diletakkan pada daftar spesies langka.
SQUIRREL GLIDER
Dianggap punah sejak tahun 1939, hanya saja baru-baru ini baru dikonfirmasikan bahwa tupai peluncur masih hidup, tinggal di hutan kering Selatan, Australia Timur. Tupai peluncur adalah poligami marsupial yang memakan buah-buahan dan kacang-kacangan, dan bersembunyi dari rubah dan burung hantu.
GLIDING ANT
Semut ini sangat bergantung dari kecepatan angin dan udara untuk dapat melayang. Namun mereka juga mampu menavigasi dengan baik dan dapat mengatur ke arah mana mereka akan melayang dan mendarat.
FLYING SNAKE
Tanpa sayap, sirip, atau anggota badan, ular terbang ini mampu pindah dari satu pohon ke pohon lainnya dengan melompat dan melayang. Jadi ketika di pohon, ular terbang ini bergerak ke ujung cabang. Di sini ia mengangkat tubuhnya, mengisap dalam-dalam perut dan tulang rusuk yang menonjol keluar sehingga berbentuk cekung. Lalu ia menghentakkan ekornya, ular terbang meluncur bebas di udara untuk mencapai cabang berikutnya. Ular terbang beracun, tinggal di Asia Selatan, dan sering menikmati mangsanya yang benar-benar bisa terbang seperti burung dan kelelawar.
FLYING FROG
Katak terbang mempunyai kaki berselaput dan penutup kulit yang memungkinkan untuk bergerak secara aerodinamis melalui pohon-pohon di hutan. Bahkan katak terbang menghabiskan seluruh keberadaan mereka di pohon-pohon, hanya turun untuk kawin dan bertelur. Katak terbang menyamarkan diri di daun lingkungan mereka, meminimalkan ancaman predator, dan memungkinkan mereka untuk berburu serangga.
FLYING GECKO
Tokek terbang memiliki jarring-jaring dari membran yang meliputi tubuh mereka, yang memungkinkan mereka untuk melayang di udara dan melekat pada pohon sewaktu mendarat. Cicak terbang bergantung pada kamuflase untuk melindungi diri dari predator, seperti laba-laba besar.
GLIDING LIZARD
Kadal ini seperti makhluk naga yang legendaris, hanya saja ia tidak menyemburkan api. Hewan ini mempunyai panjang hanya 9 cm, dengan ekor lebih panjang dari tubuhnya. Kadal ini menggunakan penutup kulit di bawah lengannya yang memungkinkan untuk melayang dari puncak pohon ke puncak pohon lainnya. Makanannya adalah serangga. Hidupnya selalu di atas pohon, hanya ketika sudah menemukan pasangan saja, kadal ini meluncur turun ke dasar hutan untuk meletakkan telur-telurnya.
FLYING SQUID
Ketika melarikan diri dari predator, cumi melompat terbang dari laut dan bisa tetap melayang di udara hingga beberapa meter. Untuk mencapai udara, cumi akan meniup keluar air untuk membawanya keluar dari laut. Karena itu, cumi ini dianggap hewan jet yang memiliki kemampuan mendorong seperti jet. Sirip kecilnya dapat membantu untuk memberikan keseimbangan selama meluncur.
FLYING LEMURS
Flying lemur, atau dikenal sebagai Flying lemur dari Filipina, memiliki kaki berselaput besar dan ekor kaki panjang, yang dihubungkan oleh membran pada anggota tubuh depannya. Makhluk malam ini dulu pernah diburu untuk dikonsumsi sebagai salah satu menu makanan yang lezat, tetapi baru-baru ini telah diletakkan pada daftar spesies langka.
SQUIRREL GLIDER
Dianggap punah sejak tahun 1939, hanya saja baru-baru ini baru dikonfirmasikan bahwa tupai peluncur masih hidup, tinggal di hutan kering Selatan, Australia Timur. Tupai peluncur adalah poligami marsupial yang memakan buah-buahan dan kacang-kacangan, dan bersembunyi dari rubah dan burung hantu.
GLIDING ANT
Semut ini sangat bergantung dari kecepatan angin dan udara untuk dapat melayang. Namun mereka juga mampu menavigasi dengan baik dan dapat mengatur ke arah mana mereka akan melayang dan mendarat.
FLYING SNAKE
Tanpa sayap, sirip, atau anggota badan, ular terbang ini mampu pindah dari satu pohon ke pohon lainnya dengan melompat dan melayang. Jadi ketika di pohon, ular terbang ini bergerak ke ujung cabang. Di sini ia mengangkat tubuhnya, mengisap dalam-dalam perut dan tulang rusuk yang menonjol keluar sehingga berbentuk cekung. Lalu ia menghentakkan ekornya, ular terbang meluncur bebas di udara untuk mencapai cabang berikutnya. Ular terbang beracun, tinggal di Asia Selatan, dan sering menikmati mangsanya yang benar-benar bisa terbang seperti burung dan kelelawar.
FLYING FROG
Katak terbang mempunyai kaki berselaput dan penutup kulit yang memungkinkan untuk bergerak secara aerodinamis melalui pohon-pohon di hutan. Bahkan katak terbang menghabiskan seluruh keberadaan mereka di pohon-pohon, hanya turun untuk kawin dan bertelur. Katak terbang menyamarkan diri di daun lingkungan mereka, meminimalkan ancaman predator, dan memungkinkan mereka untuk berburu serangga.
FLYING GECKO
Tokek terbang memiliki jarring-jaring dari membran yang meliputi tubuh mereka, yang memungkinkan mereka untuk melayang di udara dan melekat pada pohon sewaktu mendarat. Cicak terbang bergantung pada kamuflase untuk melindungi diri dari predator, seperti laba-laba besar.
GLIDING LIZARD
Kadal ini seperti makhluk naga yang legendaris, hanya saja ia tidak menyemburkan api. Hewan ini mempunyai panjang hanya 9 cm, dengan ekor lebih panjang dari tubuhnya. Kadal ini menggunakan penutup kulit di bawah lengannya yang memungkinkan untuk melayang dari puncak pohon ke puncak pohon lainnya. Makanannya adalah serangga. Hidupnya selalu di atas pohon, hanya ketika sudah menemukan pasangan saja, kadal ini meluncur turun ke dasar hutan untuk meletakkan telur-telurnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)