Monday, April 27, 2015

DAJJAL BUKANLAH MONSTER NAMUN IA ADALAH MANUSIA


Oleh : Abu Akmal Mubarok


Orang Yang Berpendapat Dajal Adalah Kiasan Sistem/Ideologi Yahudi

Sepintas lalu memang takwil ini cocok dengan redaksi hadits tentang Dajjal. Namun apa makna kiasan dari tubuh Dajjal yang gemuk dan berambut keriting? Apakah berarti Amerika itu gemuk hartanya karena menguasai perekonomian dunia? Lalu bagaimana dengan rambut keriting? Apakah berarti Presidennya Obama yang campuran  kulit hitam berambut  keriting? Maka sebagaimana kami sampaikan sebelumnya, orang tidak bisa seenaknya mentakwilkan bahwa Dajjal bukanlah manusia melainkan sebuah simbol atau kiasan terhadap sebuah sistem, melainkan ia juga harus menakwilkan seluruh keterangan lain mengenai Dajjal.

Jika kita tengok keterangan hadits mengenai sosok Dajjal, maka Rasulullah SAW mengatakan bahwa Dajjal mirip dengan orang yang hidup pada saat itu yang bernama Abdul ‘Uzza bin Qathan atau Ibnul Qathan bin Khuza’ah (dari Bani Khuza’ah). Jika memang Dajjal bukan seorang manusia melainkan sebuah sistem, ideologi atau organisasi rahasia yahudi, maka apa takwil dari mirip Abdul ‘Uzza bin Qathan ini?

Ada yang mengatakan bahwa Abdul ‘Uzza bin Qathan bin Amr Al- Khuza’i dia itu berasal dari kalangan Bani Musthaliq dari suku Khuza’ah. Ibunya bernama Halah binti Khuwailid. Ada yang mengatakan Ibnu Qathan bukanlah sahabat Rasululiah SAW karena dia telah meninggal pada zaman jahiliah. Namun ada pula yang mengatakan ia adalah sahabat Rasulullah karena ia pernah berjumpa dengan Rasulullah SAW dan ia pemah bertanya sehubungan dengan hadits Dajjal itu kepada Nabi saw, “Apakah keserupaannya denganku itu membahayakan bagiku?” Lalu Nabi menjawab, “Tidak, engkau muslim sedang dia kafir” hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad  namun dikatakan dha’if karena ada riwayat Al-Mas’udi yang, yang dicampur dengan hadits lain. Periksa: Ta’liq Ahmad Syakir atas musnad Ahmad 15: 30-31; Al-lshobah Fi Tamyizish-Shahabah 4: 239, dan Fathul-Bari 6: 488 dan 13: 101).

Al-Albani berkata: “Hadits ini menunjukkan Dajjal adalah sosok manusia, mempunyai sifat seperti manusia. Rasulullah menyerupakan sosok Dajjal ini dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Hadits ini adalah satu dari sekian banyak dalil yang membatilkan takwil sebagian orang yang menyatakan Dajjal bukanlah sosok tapi simbol / kiasan orang Barat/ Eropa berikut kemegahan serta fitnahnya. (Yang benar) Dajjal adalah manusia, fitnahnya lebih besar dari fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak hadits.” (Ash-Shahihah, III/191)

Dajjal adalah seorang pemuda… (H.R. Muslim)

“Dajjal adalah seorang laki-laki yang gemuk …” (H.R.Bukhari)

ia (jassasah) berkata,”Wahai orang-orang pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita dari kalian!” (H.R. Muslim)

Dajjal tidak punya anak /keturunan… (H.R. Muslim)

Beberapa hadits di atas jelas mengisyaratkan bahwa Dajjal adalah sosok manusia. Maka kesimpulannya, tidak ada satu pun teori pentakwilan bahwa sosok Dajjal bukanlah makhuk hidup melainkan sistem, ideologi atau organisasi, yang berhasil menjelaskan semua keterangan hadits mengenai ciri fisik Dajjal. Maka jelas lah di sini bahwa Dajjal adalah sosok manusia.

DAJJAL BUKANLAH MONSTER NAMUN IA ADALAH MANUSIA

Bagi yang berpendapat bahwa Dajjal adalah sosok makhluk hidup berjasad atau manusia terbagi menjadi bermacam-macam topik meliputi :

    Dajjal itu makhluk monster/binatang/alien dari segitiga bermuda
    Dajjal itu sosok manusia
    Dajjal itu satu orang atau sekelompok orang / kaum?
    Dajjal itu sosok yang sudah ada sejak dahulu, atau baru akan muncul?

Sebagian berpendapat bahwa Dajjal adalah monster atau binatang melata yang mengerikan. Sebagian orang nasrani mempercayai Dajjal adalah “the beast” yang tercantum dalam ramalan kitab Wahyu, Kitab Nabi Daniel dan Kitab Nabi Yesaya. Sedangkan Umat Islam yang berpendapat Dajjal adalah monster, hanyalah mendasarkan diri pada hadits yang menceritakan sahabat Rasulullah SAW bernama Tamim Ad-Daari yang bertemu sosok “Al-Jasasah” berupa monster yang berbulu.

Setelah itu mereka masuk ke dalam pulau tersebut lalu mereka bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat  sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.(H.R. Muslim)

Maka pendapat ini hanya melihat dari 1 hadits saja namun tidak memperhatikan keterangan hadits lain yang seabreg-abreg tentang ciri fisik Dajjal sebagai manusia. Maka teori ini jelas tertolak. Yang benar adalah Dajjal merupakan sosok manusia sedangkan monster atau makhluk berbulu itu adalah makhluk yang berada 1 pulau dengan Dajjal yang memberi keterangan tentang sosok manusia di biara/istana.

Adapun teori bahwa Dajjal adalah sosok manusia dengan berbagai perbedaan pendapatnya dapat dirangkum sebagai  berikut :

A. Yang berpendapat Dajjal adalah sekelompok manusia / kaum terbagi dalam berbagai pendapat :

        Dajjal adalah kaum Yahudi.
        Dajjal adalah kaum Nasrani. Menurut sebagian orang muslim, Dajjal al masih yaitu yang menutupi kebenaran ajaran al-masih adalah ajaran Nasrani itu sendiri yang telah menyimpang dari ajaran Nabi Isa yang asli
        Dajjal adalah kaum Anti  Kristus. Menurut sebagian orang Nasrani, Dajjal Al Masih artinya adalah adalah yang menutupi (karena dajjal artinya yang menutupi) Sedangkan al masih adalah Isa atau Yesus. Maka Dajjal al masih ialah yang menutupi ajaran Isa/Yesus yaitu yang dikenal dengan antikristus
        Dajjal adalah umat Islam, menurut sebagian orang Kristen ekstrim seperti Advent hari ketujuh atau Saksi Yehova, isyarat dari kitab wahyu bahwa the beast memiliki tanda 666. Hal ini adalah isyarat terhadap Al-Qur’an yang memiliki 6.666 ayat.

Namun dari semua pendapat mengenai Dajjal adalah sekelompok manusia atau kaum adalah tertolak karena dikatakan dalam hadits :

Dari Abu Said Al Khudri : Dajjal tidak punya anak /keturunan… (H.R. Muslim)

Jika ia dikatakan tidak memiliki keturunan maka tidaklah mungkin ia suatu kaum. Karena jika Dajjal adalah satu kaum,berarti suatu kaum itu semuanya adalah mandul. Tentu saja hal ini sebuah kemusykilan.

B.  Yang berpendapat Dajjal adalah satu orang manusia / kaum terbagi dalam berbagai pendapat :

        Dajjal tidak lain adalah penjelmaan dari Iblish
        Dajjal adalah Samiri yang dahulu membuat anak lembu
        Dajjal adalah manusia yang sudah muncul sejak dahulu
        Dajjal adalah sosok yang belum muncul. Bagi kelompok ini masih terbagi lagi perdebatan apakah Dajjal itu kelompok bangsa tertentu yaitu Yahudi, Eropa  atau bukan Yahudi maupun Eropa.

Bagi yang berpendapat bahwa Dajjal itu adalah Iblish, tentu saja hal ini adalah pendapat yang serampangan dan sembrono karena Iblish itu adalah makhluq dari golongan Jin yang diberikan dispensasi penundaan ajal oleh Allah SWT hingga hari kiamat. Sedangkan Dajjal adalah sosok manusia yang mati sebelum hari kiamat dan dibunuh oleh tangan Isa Al Masih yang akan muncul mendukung Imam Mahdi. (mengenai kemunculan Isa Al-Masih dan Imam Mahdi dibahas dalam Bab Tersendiri). Jadi jelas Dajjal bukanlah Iblish.

Adapun yang berpendapat Dajjal sebenarnya adalah Samiri yang dahulu membuat patung sapi dari emas dan bisa membuatnya hidup bersuara dengan sihirnya di zaman Nabi Musa a.s. adalah Muh. Isa Dawud dalam bukunya “Dajjal muncul dari segitiga bermuda” Beliau mendasarkan diri pada penafsiran ayat Al-Qur’an ketika menjelaskan bahwa Musa mendiamkan saja Samiri dan hanya menghukumnya dengan mengusirnya, dan tidak membunuhnya. Lalu beliau berspekulasi dengan teorinya bahwa Samiri inilah yang kemudian dirantai dan ditemukan oleh Sahabat Rasulullah s.a.w. di sebuah pulau misterius, dan Samiri inilah yang nanti akan muncul di masa yang akan datang sebagai Dajjal.

No comments:

Post a Comment